HAPPY READING❤
Selalu jaga kesehatan ya!
CMIIW~
••••
Arion menggendong tubuh Vella ala bridal style menuju ke kamar inap wanita itu. Setelah menghabiskan waktu dengan tangis, Vella tertidur dengan posisi yang duduk dan memeluknya.
Kini Arion membaringkan tubuh istrinya di atas brankar dengan perlahan. Cowok itu menarik selimut hingga batas dada, lalu mengelus rambut indah Vella dan mengecup keningnya lama.
Tangannya turun mengusap perut rata istrinya. Ia masih tak menyangka bahwa ia akan menjadi sosok ayah nanti.
Arion mendongak menatap jam dinding. Waktunya untuk kembali ke kantor papa Leon.
"Sayang, aku pergi dulu ya," bisiknya di telinga Vella. Setelah mengecup kening dan perut istrinya, ia bergegas untuk pergi.
"Mau ke mana?!" Langkah Arion terhenti begitu suara istrinya terdengar. Ia berbalik dan kembali mendekat.
"Aku mau ke kantor dulu. Malem nanti aku pulang."
Vella langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ia menggeleng keras. "Kamu gak mau nemenin aku dulu gitu?" tanyanya dengan raut sedih.
"Aku mau nemenin kamu, tapi nanti ya. Jadwal pertemuan masih banyak banget, Yang."
Vella menghela nafasnya panjang. Lalu ia membalik tubuh Arion agar membelakanginya, dan mendorong punggung cowok itu. "Sana pergi."
Arion terkekeh mendapati raut kesal istrinya. Sebenarnya ia juga ingin berlama-lama dengan Vella, menghabiskan hari dengan bermesraan, tetapi dirinya sekarang masih sibuk. Tadi saja ia harus membiarkan Frans menghandle jadwalnya sampai ia kembali ke kantor.
"Yaudah kalo kamu ngusir aku. Aku pergi ya, jangan ngambek! Cepat sembuh Mommy, i love you!"
••••
Chelsi memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Gadis itu mengambil topi hitamnya untuk menutupi kepala, lalu keluar dari mobil untuk menemui Vella.
Gadis dengan stelan celana jeans beserta kaos putih dibaluti kemeja kotak-kotak hitam itu menemui resepsionis rumah sakit menanyai di mana letak kamar inap Vella. Setelah diberi tahu, gadis itu pun menaiki lift karena kamar inap Vella berada di lantai tiga.
Begitu lift terbuka, ia mencari nomor pintu kamar yang diberitahu resepsionis, dan masuk setelah mengetuk pintu.
Wanita yang tengah bersandar sembari melamun itu menoleh ketika mendengar suara pintu dibuka. Ia sedikit terkejut mendapati Chelsi.
"Chel? Masuk."
Chelsi mengangguk. Ia menarik kursi di samping brankar, lalu duduk menghadap Vella. "Kenapa lo bisa masuk rumah sakit lagi?"
"Dari mana lo tau gue di sini?" Bukannya menjawab, Vella malah balik bertanya. Pasalnya ia bingung Chelsi bisa menemuinya.
"Gue ke rumah lo tadi, tapi kata satpam, lo di rumah sakit."
Vella mengangguk mengerti. Apakah selain asisten rumah tangga, Arion juga mempekerjakan seorang satpam di rumah? Tumben sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for a will [END]
Teen FictionTentang kehidupan Vella, gadis SMA yang harus menikah dengan lelaki bernama Arion. Pernikahan yang diawali karena adanya sebuah pesan terakhir dari sang kekasih yang telah kembali kehadapan sang maha Kuasa. Juga sudah memang sebuah rencana dari ked...