C h a p t e r ~ 58 √

23.5K 1.7K 45
                                    

HAPPY READING❤

CMIIW~
••••

Banyak siswa-siswi berbong-bondong menuju gudang sekolah. Suara riuh serta bisikan-bisikan orang yang lewat membuat Arion yang tengah merokok di taman belakang itu mengeriyit. Tetapi setelahnya ia hanya santai, tak peduli hal yang tak penting untuk ia urusi.

Saat ini dirinya sendiri. Elang sempat pergi ke toilet terlebih dahulu. Selepas Chelsi mengatakan kata-kata di kantin tadi, ia mencari Vella di kelas, tetapi Vella tidak ada.

Suara sepatu yang beradu dengan lantai itu mengalihkan pandangan Arion. Lalu sepatu itu kini menginjak rerumputan mendekati Arion dengan nafas terengah.

"Gila!" pekik Elang menompang tangannya di lutut.

"Kenapa lo?" tanya Arion seraya menghembuskan asap rokoknya ke udara.

Elang menatap Arion dengan tatapan yang sulit diartikan. "Yon, lo gak tau di gudang sekolah rame orang?"

"Tau."

"Kenapa lo diem aja?!"

"Gak ada yang penting." Arion membuang puntung rokok yang sudah mengecil. Menginjaknya hingga tenggelam di dalam rumput.

Elang menggeleng keras. "Lo gak boleh santai gitu anjir! Ini menyangkut bini lo!"

Mata tajam Arion menatap Elang langsung. "Kenapa bini gue?"

"Bini lo kepergok tidur sambil pelukan sama Malvin!"

Deg!

Arion sontak menegakkan badannya. Matanya langsung menghunus dengan tangan yang mengepal. Ia maju, mencengkram kerah seragam sahabatnya kuat-kuat.

"Jangan bohong, Lang! Vella gak mungkin ngelakuin itu!"

"Gue gak bohong! Lo liat aja sendiri, Yon," cetus Elang dengan nafas yang menggebu-gebu.

Arion langsung membuang muka dan menghempaskan cengkramannya. Rahangnya mengeras bersamaan urat leher yang mengetat. Matanya memerah, ia akan buktikan. Semoga saja ini hanya kebohongan Elang semata. Tidak, Vella tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

••••

Sampai di gudang. Gudang begitu ramai, membuat pintu masuk pun terhalangi. Arion berdehem keras, sontak mereka yang tadi riuh kini memberikannya akses jalan untuk masuk.

Ketika sepenuhnya masuk, Arion langsung menatap wanita yang menjabat sebagai istrinya itu kecewa. Matanya tambah memerah melihat istrinya yang tidur di atas matras dengan pinggang yang dipeluk Malvin. Di sebelah mereka, terdapat minuman yang Arion ketahui mengandung alkohol tinggi. Sungguh, Arion tak menyangka Vella akan berkhianat kepadanya.

Arion menunduk menahan segala emosi dan kecewa yang di ujung tanduk. Apalagi ini Tuhan? Kenapa seperti ini. Bahkan Arion bisa mendengarkan bisikan-bisikan yang berhasil membuat Arion menggeram. Nama istrinya sudah jelek di mata orang-orang.

Suara keramaian itu membuat wanita yang menjadi sorotan sedari tadi pun terusik. Vella membuka matanya perlahan, mengerjap karena merasakan pusing. Tak berapa lama, dirinya mengeriyit begitu banyak orang yang menatapnya dengan tatapan jijik.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang