HAPPY READING❤
CMIIW~
Part full tentang Arion dan keluarganya.
••••Mobil sport Arion memasukki gerbang rumah orang tuanya. Tadi saat dirinya bersantai di kamar, ibunya menelfon, menyuruhnya agar datang berkunjung dan membicarakan hal penting. Entahlah hal penting apa itu, Arion tidak tahu. Sebenarnya Arion malas karena ia akan bertemu dengan papa Leon. Dan dalam hati, ia berdoa agar papa Leon tak ada di rumah.
Tetapi doanya sepertinya tak dijabah. Di depan teras rumah, ada dua mobil terparkir rapih di sana. Alisnya mengerut, ia paham dengan mobil ayahnya, tetapi ada satu mobil lagi yang ia tak tahu milik siapa. Mobil Toyota Alphard itu tak pernah Arion lihat. Mungkin, milik rekan kerja ayahnya yang bertamu.
Setelah memarkirkan mobil, Arion masuk ke dalam rumah tak lupa mengucap salam. Ia langsung berjalan ke arah ruang tamu dan menemukan Arin yang tengah duduk.
"Mah," panggil Arion membuat Arin menoleh.
Arin langsung bangkit dari duduknya, tersenyum hangat dan memeluk Arion dengan sayang.
"Syukurlah kamu dateng."
Arion hanya mengelus singkat punggung Arin lalu melepaskan pelukannya. "Ada apa?"
"Duduk dulu. Kamu udah makan siang belum tadi?" Arin menggiring anaknya untuk duduk di sofa.
"Udah."
"Keenakan sama Vella Mamah sampek dilupain ya," ujar Arin.
"Mamah juga ngelupain aku," cibir Arion.
Arin menaikkan kedua alisnya. "Gak ada seorang ibu yang ngelupain anaknya."
"Masa? Mamah aja ngelupain tanggal anaknya lahir."
Arin langsung menepuk kening. "Mamah gak lupa. Mamah tunggu waktu yang pas buat ngucapin. Sekarang, selamat ulang tahun anak bandel Mamah. Udah dewasa, udah punya istri, semoga bisa amanah sama janji sakral kamu ya."
"Itu ucapan selamat ulang tahun apa ucapan selamat nikah?"
"Mamah juga bingung," celetuk Arin.
Arion mendengkus mendengarkan itu. Lalu matanya mengedar, hanya ada mamahnya di ruang tamu. Lantas, mobil siapa yang terparkir di pekarangan rumah? Dan, di mana papa Leon.
"Mah, di depan mobil punya siapa?"
"Mobil saya."
Arion terdiam mendengar suara itu. Tak lama matanya membulat ketika sosok pria tua dengan stelan jas yang terpasang di tubuhnya yang nampak masih kokoh itu menuruni anak tangga.
Arion refleks bangkit. "Kakek?"
Sosok yang dipanggil kakek itu tersenyum. Dirinya mengeluarkan tangannya yang berada di saku celana bahan, lalu merentangkan tangannya untuk menyambut hangat sang cucu yang lama sekali tak ia lihat.
Arion mendekat, memeluk tubuh kakeknya itu erat. Siapa yang tidak rindu ketika ditinggalkan bertahun-tahun oleh orang yang sangat membantu dalam kehidupannya. Kakeknya adalah tokoh terpenting dikehidupan Arion. Sosok pria tua yang selalu membangkitkan motivasi hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for a will [END]
Teen FictionTentang kehidupan Vella, gadis SMA yang harus menikah dengan lelaki bernama Arion. Pernikahan yang diawali karena adanya sebuah pesan terakhir dari sang kekasih yang telah kembali kehadapan sang maha Kuasa. Juga sudah memang sebuah rencana dari ked...