HAPPY READING❤
CMIIW~
••••Saat ini, Vella dan Arion tengah berada di dalam mobil. Sesuai keputusan, Arion akan mengantarkan Vella ke rumah pak Bambang. Keinginan Vella agar Arion membawa mobil bukan motor, sebab menggunakan mobil pasti Arion tak akan terlihat.
"Habis nganterin aku, kamu langsung pulang, ya?" Vella menatap Arion yang tengah fokus menyetir.
Arion tampak diam. Lalu tak lama menggeleng membuat dahi Vella mengerut.
"Kok enggak?"
"Gue bakal nungguin lo."
"Hah? Jangan dong. Kamu pulang aja. Aku gak tau nanti mau pulang jam berapa. Kalo kamu kelamaan nunggu gimana?"
Arion melirik Vella. Lalu ia berdehem. "Pilih gue tungguin, atau gue ikut gabung acara barbequee-an, hm?"
Vella langsung bungkam mendengarnya. Ia menggerutu dalam hati. Kenapa Arion selalu bisa membuat pilihan yang membuatnya tak bisa memilih?
"Yaudah deh. Kamu nunggu aja." Vella menghembuskan nafasnya pasrah. Sedangkan Arion tersenyum kemenangan.
Mobil sport Arion berbelok pada area perkomplekan jalan Cakrawala. Lalu tak lama, ia mendapati sebuah rumah bercat biru minimalis yang ia ketahui adalah rumah milik pak Bambang.
Vella melihat area pekarangan rumah pak Bambang yang tak memiliki gerbang. Hanya ada beberapa motor dan mobil, mungkin semua orang sudah masuk ke dalam. Gadis itu menghela nafasnya lega.
"Aku ke sana dulu ya. Kalo kamu gak betah nunggu, pulang aja duluan."
Arion mengangguk. Lalu Vella pun keluar dari mobil dengan berlari kecil.
Saat hendak memencet bel, seseorang menepuk pundak Vella pelan. Gadis dengan kaos putih lengan panjang berbalutkan vest bewarna army itu menoleh.
"Hai, Vell!" Nora melambaikan tangannya ke arah Vella.
"Oh, lo, Ra. Baru dateng?"
Nora mengangguk. Lalu gadis itu menoleh ke belakang. "Lo, dianterin Arion?"
Mata Vella mengerjap. Bagaimana Nora bisa tau? Ah, dia lupa. Mau membawa mobil ataupun motor, semua akan tahu. Mobil Arion banyak dihapal murid sekolah karena memang berbeda dari mobil yang lainnya. Mobil Arion memang mencolok, dan hanya Arion saja yang mengendarai mobil itu di sekolah. Kenapa Vella tidak memikirkannya tadi?
"Lo punya hubungan apa sama dia?" Nora kembali bertanya. Matanya memincing melihat Vella yang terdiam kaku.
"Jawab aja gue pacar lo."
Ucapan Arion tadi sore menangkring di otak Vella. Apakah ia harus menjawab dengan itu? Sepertinya tak masalah.
"Arion pacar gue sekarang."
"Whattt?!" Mata Nora membulat lebar bersamaan dengan mulutnya yang terbuka. Vella memejamkan matanya mendengar pekikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married for a will [END]
Teen FictionTentang kehidupan Vella, gadis SMA yang harus menikah dengan lelaki bernama Arion. Pernikahan yang diawali karena adanya sebuah pesan terakhir dari sang kekasih yang telah kembali kehadapan sang maha Kuasa. Juga sudah memang sebuah rencana dari ked...