C h a p t e r ~ 14 √

31.6K 2.5K 13
                                    

HAPPY READING❤

CMIIW~

•••••

Di sebuah Alfamart, Vella tengah memilih berbagai macam cemilan yang berada di rak jajanan ringan. Gadis itu sendiri, tak ada yang menemaninya. Tadinya Vella ingin mengajak Karisa, tetapi sahabatnya itu tak diperbolehkan main oleh ibunya karena hari sudah sore. Biasa, namanya juga anak perawan. Vella juga, tapi tak ada yang melarang Vella lagi seperti dulu saat ia belum menikah.

Setelah mengambil berbagai macam cemilan, ia bergeser ke tempat eskrim. Dirinya mengambil dua cup lumayan besar eskrim rasa coklat dan satu lagi rasa oreo. Lalu masukkannya ke dalam keranjang. Tiga buah eskrim magnum rasa gold juga ia ambil. Vella sangat suka eskrim, apalagi jika ia memakannya sendiri tanpa ada yang meminta. Sensasinya lebih memuaskan. Dibanding jika ia bersama kakaknya, Anara. Eskrim yang Vella makan pasti akan selalu dirampas oleh gadis dewasa itu dan dilahap habis tak tersisa.

Baru saja berbalik setelah menutup kaca freezer box es krim, Vella dikejutkan dengan seorang anak kecil yang tengah menatapnya sembari mendongak lucu. Vella menatap sekitar yang cukup sepi. Apakah anak itu ditinggal sendirian di sini?

Memilih berjongkok, Vella mensejajarkan badannya dengan anak kecil tersebut. "Hallo ...."

Cowok betubuh kecil itu mengerjap. "Esklim," katanya sembari menunjuk freezer box.

Vella menaikkan kedua alisnya, lalu ia berbalik ikut menunjuk tempat eskrim itu. Bocah itu mengangguk girang.

"Kelpin mau esklim," tutur anak kecil itu.

Vella mengerti. Ia meletakkan keranjang belanjaannya, lalu memilih mengangkat tubuh kecil anak itu ke dalam gendongan.

"Siapa namanya tadi?" tanya Vella sembari membuka kaca freezer box.

"Kelpin," jawab bocah tersebut. Matanya berbinar menatap jajaran eskrim yang tersedia.

"Mau itu." Ia menunjuk sebuah eskrim bercup kecil rasa coklat di samping jajaran eskrim bercup besar. Nyatanya bocah ini tahu ukuran eskrim yang harus ia pilih.

Vella yang mengerti pun mengambilkannya. "Ini?"

Bocah itu mengangguk dan memegang eskrim yang diberikan Vella.

"Kelpin suka eskrim?" tanya Vella menatap bocah yang berada di gendongannya. Bocah yang jika dilansir umurnya berkisaran dua tahun itu mengangguk.

"Kalena enak!" ujarnya excited. Vella tersenyum sembari mencubit gemas pipi bocah tersebut. Ia kembali melihat sekitar, dengan siapa anak itu kemari?

"Kelpin sama siapa ke sini?"

"Babang anteng ama mami."

"Terus mereka di mana? Kok Kelpin bisa di sini sendirian?"

Cowok itu menggeleng acuh masih dengan tatapan binar pada eskrim digenggamannya. Vella menghela nafas, ia sudah selesai berbelanja, tapi bagaimana dengan bocah ini jika ia tinggal pulang.

"Mamiii!" Vella menoleh saat bocah bernama Kelpin itu berteriak ke arah belakang. Di sana, ia melihat wanita paruh baya tengah berlari kecil menghampiri Kelpin.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang