E N D √

42.9K 1.8K 328
                                    

HAPPY READING❤

Udah siap baca part ini?

Sepanjang cerita kalian harus senyum karena ending ini bahagia banget^^

••••

Ooeek ....

Ooeek ....

"Alhamdulillah, anak kedua sudah lahir, Bu," ucap dokter yang menangani persalinan Vella.

Arin, Marisa dan Vella mengucapkan syukur. Ternyata anak Vella kembar laki-laki. Dokter pun memberikan bayinya kepada suster agar dibersihkan terlebih dahulu.

Vella menyeka air matanya. Sayang sekali Arion belum datang. Andai Arion saat ini ada di sampingnya, mungkin cowok itu akan menangis dan tak henti-hentinya mengucapkan syukur.

"Arion, kamu kenapa lama banget nyampenya? Anak kita kembar, Sayang. Kamu pasti seneng," batin Vella dalam hati. Badannya lemas, tulangnya serasa patah karena Vella lahiran dengan normal. Wanita itu juga merasakan kecemasan yang mendadak menghantui hatinya.

"Mah, Arion kok gak dateng-dateng?" tanya Vella pada Arin.

"Tadi dia bilang lima belas menit lagi nyampek sini. Tapi Mamah juga gak tau kenapa gak dateng-dateng. Kamu yang sabar ya, kita tunggu sebentar lagi."

Vella mengangguk pelan.

"Sayang, sekarang kamu udah jadi ibu dari dua anak. Selamat ya," ucap Marisa mengelus kepala Vella yang terbaluti jilbab. Bahkan sekarang jilbab itu basah akibat keringat.

Vella tersenyum tipis. "Makasih, Bun. Vella juga gak nyangka."

Arin ikut senang. Ia sudah menjadi nenek sekarang. Tidak menyangka di umur anaknya yang masih muda mereka sudah mempunyai anak.

Ceklek!

Semua menoleh pada pintu ketika seseorang baru saja masuk dengan wajah cemasnya.

"Pah, kenapa?" tanya Arin bingung begitu Leon datang tak biasa. Sedari tadi Leon, Dirga, Anara dan juga Alen menunggu di luar ruangan.

Leon mencoba menetralkan nafasnya. Ia melirik Vella sekejap lalu membawa Arin keluar.

"Ada apa?"

"Mah. A-Arion. Arion kecelakaan."

"Apa?! Gak, gak mungkin, Pah." Air mata Arin langsung luruh begitu saja. Jantungnya berpacu dengan cepat. Dirinya tak percaya pasalnya tadi Arion masih bertelfonan dengannya.

Leon memeluk Arin berusaha menenangkan. "Papah abis dapet telfon dari orang kalo Arion kecelakaan di jalan. Mobilnya ditabrak mobil lain karena dia gak lihat lampu merah, Mah."

Arin menangis kencang. Hatinya sakit begitu mendengar cerita tersebut. Apakah itu terjadi setelah ia menelfon Arion? Ya Tuhan.

"Se-sekarang anak kita di mana, Pah? Mamah mau lihat keadaan Arion. Dia di mana?"

Bersamaan dengan itu, suara sirene ambulan menggema dari luar. Beberapa perawat langsung berlarian untuk segera membantu seseorang yang ada di ambulan tersebut. Arin yang melihat ikut berlari, ia yakin itu adalah anaknya. Leon juga berlari mengikuti sang istri.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang