C h a p t e r ~ 35 √

32.7K 2.1K 13
                                    

HAPPY READING

CMIIW~


••••

Gadis berambut coklat terang dengan tangan yang terlipat di depan dada itu menatap jengah kedua pasangan suami istri yang baru saja membuka pintu rumah.

Vella terkejut melihat gadis tersebut adalah gadis yang bersama Arion beberapa hari lalu. Ia segera melepaskan tangannya yang tadi merangkul lengan berotot Arion. Vella terkesiap, ia mendadak kikuk. Ada apa pagi-pagi gadis yang ia ketahui pacar Arion itu berada di rumahnya? Dan lagi, Vella menatap bingung penampilan seragam sekolah khas SMA BRILIAN yang melekat apik di tubuh gadis tersebut. Hei, apakah dia satu sekolah dengan Vella? Kenapa Vella tidak pernah melihatnya.

Arion melirik sekilas ekspresi Vella, lalu ia menatap tampilan gadis yang sedari tadi menatapnya jengah. "Lo udah siap?"

"Setengah jam yang lalu," jawab gadis itu dengan wajah datarnya, ia menatap jam di pergelangan tangan.

Arion meringis merasa tak enak telah membuat gadis itu menunggu lama di depan rumahnya.

Vella melipat bibirnya. Lalu ia berpura-pura melihat jam di dinding ruang utama. "Ah, gue harus berangkat pagi. Sorry, lo jangan salah paham soal gue yang ada di sini."

Gadis berambut coklat terang itu mengeriyit, sedangkan Arion menghela nafasnya. "Kenapa dia jangan salah paham?" tanya Arion.

Vella mengerutkan keningnya bingung. "Loh, iya kan? Bisa aja pacar kamu salah paham karena liat aku yang peluk tangan kamu tadi. Dan lagi, dia juga liat aku keluar dari rumah kamu. Apa coba yang bakal ada di pikiran dia nanti?" bisik Vella berharap hanya Arion yang mendengar.

Arion tampak terkekeh. "Dia gak bakal salah paham."

"Kenapa?"

"Karena dia bukan pacar gue." Jawaban Arion sukses membuat Vella terkejut sekaligus bingung.

Kalau bukan pacar, lalu apa? Kenapa kemarin tampak mesra.

"Yang kemarin itu ... apa dong?"

Arion menatap gadis berambut coklat itu, lalu ia mengode lewat gerakan kepala agar gadis tersebut yang menjelaskan.

Gadis itu mendengkus, ia melepas tangannya yang terlipat, lalu mengulurkan satu tangannya ke arah Vella.

"Gue Chelsi, adik kak Moni, lebih tepatnya sepupu suami lo," ucapnya memperkenalkan diri. Vella membalas jabatan itu dengan kikuk.

Oh, ternyata sepupu. Vella memang tidak mengetahui lebih tentang saudara Arion. Bahkan, kakek Arion yang katanya pemilik sekolah yang ia tempati saja Vella belum pernah melihatnya.

"Vella," balas Vella setelah menjabat.

Lalu pandangannya beralih ke arah Arion. Cowok itu hanya memasang wajah biasa.

"Apa lo udah ngira kalo dia pacar gue?" Vella mengangguk pelan.

"Apa lo cemburu?" Kali ini Vella mengeriyit. Ditatapnya Arion yang nampak meminta jawaban, tetapi lebih dulu Chelsi menyela.

Married for a will [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang