Matahari mulai menampakan sinarnya. Menerangi belahan bumi yang mengisyaratkan para manusia untuk bersiap menjalani rutinitas yang semakin hari semakin menjenuhkan.
Jaemin membuka mata dikala sinar surya menghangatkan tubuhnya .
Ia memiringkan diri untuk melihat sang adik yang tertidur dengan tenang.
Senyum terukir di wajahnya ketika tak jarang sang adik membuat ekspresi lucu ketika tertidur .
"Selamat pagi jisung. Semoga pagi ini lebih baik dari hari kemarin ya" ucap Jaemin sembari mengelus surai rambut sang adik
Jisung menggeliat saat ia merasa ada yang mengusik tidurnya dan sedetik berikutnya ia membuka mata dan mendapati sang kakak dihadapannya.
"Jisung ayo bangun, kita harus mencari tempat tinggal yang lebih layak dari ini " ucap Jaemin penuh perhatian
Jisung pun mengangguk dan bersiap siap
Byurr
Air sungai yang jernih itu membasahi wajah tampan mereka. Rasa segar kini menerpa. Rasanya, mereka telah siap untuk menjalani hari berat ini.
"Ayo" kata Jaemin yang diangguki oleh Jisung
Langkah kaki mereka terasa berat ketika sang surya semakin meninggi.
Rasa haus, lapar dan lelah bercampur menjadi satu, semakin memperberat perjalanan tak tentu arah ini
Jaemin tau, Jisung pasti kelaparan bahkan dirinya pun juga begitu. Akan tetapi, ia tak dapat berbuat banyak, ia tak memiliki sepesiar uang pun.
Ikan di sungai tak ada tanda kemunculan sedari pagi. Sehingga, tak mungkin bila jaemin menangkap ikan itu lagi.
Entah, kemana tujuan mereka, biarlah takdir yang menuntunnya
💕💕💕
Jeno dan Mark sedang rebahan di bawah pohon beringin . Mereka lapar, tapi mereka tak memiliki uang.
Kalian ingat kan tentang kesialan mereka kemarin?
"Kita harus nyari duit kemana nih?" Tanya Jeno
"Ga tau gue. Kalau kita malak dipagi yang terang gini, gue takut ketahuan warga. Bisa-bisa muka ganteng gue hancur digebukin " Mark
"huhhh coba aja bang donghae ga ketangkep polisi. Ga akan nih idup kita begini" Jeno
"Iya. Harusnya hidup kita bisa terjamin" Mark
Hening..
Mereka kembali terdiam sembari menatap ke arah langit . Pikiran mereka melayang jauh. Mereka lelah hidup seperti ini.
Mereka sungguh muak melakukan kejahatan diusia muda. Mereka terkadang iri melihat anak remaja seusianya yang bisa hidup bahagia dengan orang tua yang lengkap .
Terkadang mereka juga heran. Bagaimana bisa ada orang yang tak bisa bersyukur ketika kehidupannya terlihat begitu sempurna. Anak keluarga kaya , hidup enak, keluarga utuh. Lalu mereka malah membangkang. Sungguh tak tau berterimakasih.
Jika bisa, tentulah mereka ingin bertukar posisi dengan anak anak itu. Akan mereka tunjukan bagaimana berbakti kepada orangtua yang sebenarnya.
Sungguh, mereka teramat ingin merasakan kasih sayang orang tua, walau hanya sebagian dari usia yang mereka miliki.
Hanya itu dan sesederhana itu keinginan mereka .
Namun akankah tuhan mengabulkan doa dari anak penuh dosa seperti mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...