Vote dulu yuk !
.
.
.Liburan menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh mereka yang sudah lelah dengan pekerjaan menjenuhkan di setiap harinya.
Menikmati waktu santai bersama keluarga bahkan sekedar untuk berkumpul bersama adalah suatu momen langka yang harus disyukuri
Begitu juga dengan apa yang The Dream rasakan. Mereka kini sedang mengunjungi sebuah taman hiburan tak jauh dari tempat mereka tinggal.
Berbagai wahana permaian serta teriakan dari para pengunjung telah menyambut kedatangan mereka di minggu pagi yang cerah ini.
Mereka terlihat exited bahkan kini mereka terlihat seperti anak TK dari pada seorang remaja yang sudah menginjak bangku SMA.
"Sekarang kalian bisa jalan-jalan sepuasnya. Ini tiket untuk naik wahana apapun yang kalian mau. Tapi kalian harus ingat, pukul 4 nanti kita harus berkumpul lagi di tempat ini... oh iya, ini uang saku kalian " ujar Johnny sembari memberikan uang tunai untuk masing-masing anaknya itu.
"Terima kasih pa." jawab mereka serentak
"Kalian hati-hati ya, kalau ada apa-apa segera telpon mama atau papa " ujar Ziu pada anak-anaknya. Ah lebih tepatnya anak tiri yang dianggap anak kandung olehnya
"Iya ma. Mama ga usah khawatir, emangnya kita bocah apa " ujar Chenle
"Ya tapi kenyataannya kalian masih bocah kok " ujar Johnny sembari mengusak rambut Chenle dengan gemas
"Pa jangan berantakin rambut aku " protes Chenle
"Aduh maaf ya, abisnya papa gemes banget sama bayi-bayi papa ini " ucap Johnny sembari tertawa ketika melihat raut wajah tak terima yang ditunjukan oleh putra-putranya itu
"Kita udah besar pa. Jaemin aja udah punya pacar tuh " ucap Renjun sembari mempoutkan bibirnya. Jatuhnya malah kayak bayi beneran
"Gue dari tadi diem ya Ren" ujar Jaemin sembari menghela nafas. Suka heran dia, selalu aja di godain punya pacar padahal kan dia masih dalam zona friendzone :(
"Ya udah, kuy lah masuk " ajak Jeno
"Let's get it let's start it " Haechan
"Yeahhh " ucap mereka serentak
Lalu dengan segera mereka melangkah lebih dalam dengan semangat kecuali Jisung yang melangkah dengan hati-hati.
Tapi belum ada beberapa meter dari tempat awal, Jisung membalikan badannya dan menatap kedua orang tuanya itu
'terimakasih mama, papa '
Ujar Jisung dengan bahasa isyarat yang disertai dengan senyuman manisnya. Johnny dan Ziu hanya bisa tersenyum menanggapi tanpa bisa memahami apa yang anak itu ingin sampaikan
"Jisung ayo" suara itu membuat Jisung menoleh. Kini dilihatnya Jaemin telah berdiri tak jauh di depannya dengan raut wajah khawatir
"Jangan jauh jauh dari kakak ya" ucap Jaemin sembari menggandeng tangan Jisung agar mereka tak berpisah mengingat banyaknya orang yang berkunjung saat ini. Jisung pun mengangguk mengiyakan dengan senyuman tipis di wajahnya.
Di tempat lain, anak The Dream terlihat memencar diri. Mereka memilih wahana yang mereka sukai ataupun pergi ke tempat penjual makanan yang mungkin saja menarik minat mereka.
Jeno, Haechan dan Mark memilih menaiki rollercoaster bersama. Meski Haechan sudah menolak ribuan kali, tetapi dua saudaranya itu tetap memaksa bahkan menculiknya untuk menaiki wahana ini. Yang sabar ya Echan :(
"Sumpah gue takut banget bang" Haechan masih terus merengek meski sabuk pengaman sudah terpasang di tubuhnya
"Udah aman pokoknya" ujar Jeno sambil mencoba menahan tawa
"Aman palamu, ini gue mau pingsan aja rasanya" keluh Haechan
"sthhh udah mau mulai. Jangan banyak bicara, nanti ujan lokal lagi. Eh ujan badai deng" ucap Mark mencoba melucu. Soalnya dia juga takut naik wahana ini
"Ga usah ngelawak ya. Mana garing lagi " ujar Haechan
Akhirnya, perlahan lahan rollercoaster itu bergerak naik hingga ke puncak rel yang terlihat seperti sebuah gunung yang menjulang tinggi
Mereka bertiga merapalkan doa dalam hati, ketika kini mereka akan meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah bawah , berkelok-kelok di sepanjang rel hingga akhirnya akan tiba
"Kyaaaaaaaaaaa mamaaaaaaaaaaaa" teriak Haechan dengan nyaring ketika kereta itu meluncur, membuat Mark yang duduk di sebelahnya memegangi telinga kanannya akibat teriakan 3 oktaf dari haechan.
"Beri- kyaaaaaaaaaaaaa" Mark pun ikut berteriak ketika kereta ini melaju dengan kecepatan tinggi
"Adeh, sama aja kalian " ujar Jeno yang tetap santai menikmati wahana ini
💕💕💕
Berbagai aroma makanan kini tercium melalui hidung mancung seorang Renjun. Ia sedari tadi sibuk melihat ke sisi kiri dan kanan untuk menemukan makanan yang menarik minatnya.
Hingga sebuah stand makanan yang berada di pojokan itu menjadi pilihan pria tampan ini.
"Mas, sotonya satu "
Renjun kaget ketika ia mengucapkan kalimat yang sama dengan seseorang yang kini berada di sebelahnya
"Yah, cuma tinggal satu porsi lagi nih dek untuk sotonya " ujar si pemilik kedai
"Ya udah kalau gitu buat saya saja pak" ujar gadis itu dengan santai
"Enak aja, kan gue yang duluan ngomong " ujar Renjun tak terima
"Lah, gue yang duluan datang kesini njir" gadis itu ikut nyolot
"Ga bisa lah, lo cari aja tuh makanan lain. Sotonya itu buat gue pokoknya" Renjun
"Ga mau. Lo aja yang cari tempat lain. Ngalah dong sama cewek . Ladies first oke?"
"Emang lo cewek? Barbar banget ga ada lembut lembutnya"
"Emang gue es krim apa pakek harus lembut segala"
"Eee mas mbak, maaf ya sotonya udah di keep duluan sama pengunjung yang tadi. Soalnya mas sama mbak nya kelamaan sih. Maaf ya " ujar pemilik kedai itu sembari merapikan lapak berjualannya
Renjun dan gadis tadi terpaku tak percaya dan menyalahkan satu sama lain di dalam hati
"Gara-gara lo sih " ucap Renjun dengan kesal
"Enak aja, lo tuh biang keroknya "gadis itu menatap tajam ke arah Renjun
"Lo lah"
"Lo pokoknya"
"Kalian ngapain?"
.
.
.
.
.Vote nya udah ?
Aku kembali lagi gengs. Part nya pendek ya ehe , semoga kalian suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...