Awal

1K 132 20
                                    

Voteeeee 🌟
🔽
🔽
🔽

Zena mengusak usak rambutnya saat mendapat pesan dari Ziu , yang merupakan ibu dari Chenle

Jika bukan karena ayahnya berhutang budi pada keluarga Chenle, pasti Zena akan meninggalkan pria kekanak-kanakan itu.

Lihatlah sekarang. Dia ingin membuat band? Hey ia baru saja membentuk klub basket dan itupun belum ia urus dengan baik. Dan apa apaan sekarang malah mau membuat band? Benar benar merepotkan

Namun, meski dengan perasaan kesal, Zena tetap melaksanakan perintah tante Ziu. Zena segera memakai jaket dan mengambil kunci mobil miliknya

Semoga saja tugas ini tak terlalu rumit. Agar ia bisa segera bersantai .

💕💕💕

Mark masih merasakan pusing dan mual pada perutnya. Tubuhnya terasa sangat lemas dan penglihatannya mulai mengkabur

Hingga saat ini Haechan belum juga kembali. Entah kemana pria itu.

"Sabar ya Mark, tunggu sebentar lagi. Pasti nanti Haechan akan datang " Renjun

Jisung tak dapat berkata apa apa. Ia sedari tadi hanya sibuk mengamati rumah Mark dan Jeno.

Rumahnya cukup bagus dan nyaman. Meski terlihat agak kotor dan berantakan

"ini rumah om Donghae. Dia yang merawat kami sedari kecil " jelas Jeno saat melihat Jisung yang sibuk mengamati rumahnya.

"lalu orang tua kalian?" Tanya Renjun

"Entahlah. Kami tak pernah tau mereka siapa. Om donghae pun seakan tutup mulut dan selalu mengatakan bila ia menemukanku di tong sampah. Bukankah itu terlalu kejam?" Jeno

"tapi usia kalian jauh berbeda bukan?" Renjun

"kami ditemukan di saat yang berbeda. Gue ga tau apakah bang Mark itu saudara kandung gue atau engga. Yang jelas, gue udah menganggap dia sebagai keluarga yang sangat gue sayangi "cerita Jeno

Lalu kenapa Mark hanya diam?

Jawabannya karena Mark sudah tertidur. Badannya terlalu lemas. Ia belum sepenuhnya tidur. Tapi ia memaksa untuk tertidur agar rasa sakit di perutnya bisa berkurang.

💕💕💕

Haechan berjalan terburu-buru menuju ke rumah Mark. Ia harus pergi ke apotek yang cukup jauh karena apotek di dekat pasar bahagia tutup entah karena apa.

Ia mempercepat langkahnya. Pasti Mark dan yang lainnya sedang menunggu dirinya. Khusunya obat maag ini.

Tiiinnn

Ckiiiitt

"Aaaaaaa "

Brughhh

Tubuh haechan sedikit terhempas yang membuat kakinya terkilir dan lutunya lecet akibat benturan dengan trotoar 

Sebenarnya ini salah Haechan. Ketika melewati pintu gerbang pasar ia tak melihat ke kiri maupun ke kanan. Alhasil ia diserempet mobil yang menyebabkannya sedikit terhempas ke arah trotoar.

Bersyukurlah mobil itu tidak melaju dengan kecepatan tinggi

"Kamu ga apa-apa?" Tanya seorang gadis yang menyetir mobil tersebut

Haechan menggeleng dan berusaha bangkit .

"Di bawa ke rumah sakit dong neng, tanggung jawab itu " kata salah seorang bapak-bapak yang mengerubuni Haechan dan gadis tadi

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang