Vote dulu yuk :)
...
Zena telah bersiap dengan seragam sekolahnya.
Ia mengecek tampilannya di depan sebuah cermin besar yang terpampang di rumahnya .
"Oke udah cantik " ucapnya memuji diri sendiri
Setelah itu ia segera berangkat. Tak lupa berpamitan pada bi Hwasa .
"Bi , Zena pergi dulu ya" ucap Zena dari ruang tengah
"Iya, hati-hati non" teriak Bi Hwasa dari dapur.
Zena menghela nafas sebelum menaiki mobil Van milik keluarganya.
Bukankah seharusnya sebelum berangkat ke sekolah kita mencium tangan orang tua? Zena ingin tau rasanya. Tapi sang ayah sedang berada di luar negeri. Dan ibu? Kurasa tak perlu dijelaskan lagi.
"Tumben bawa mobil van ke sekolah non?" tanya pak satpam yang membukakan gerbang untuk anak majikannya itu
"Iya pak, lagi mau jemput temen " jawab Zena tak lua dengan senyuman
Satpam itu hanya tersenyum sembari mempersilahkan Zena untuk melaju.
Fyi, pak satpam tersebut merupakan suami dari Bi Hwasa. Namanya Park Jinyoung. Kalau kalian mau tau.
Zena menghentikan mobilnya di dekat pasar bahagia. Ia melirik jam tangan mahal di tangannya
"Mereka mana sih?" Ucapnya pelan
Tok tok
Zena segera menoleh kaget dan setelahnya tersenyum hangat sembari membuka kaca mobil
"Ayo masuk" ucap Zena pada gerombolan pria yang kini sudah tampan dengan seragam sekolah masing-masing
Mereka semua pun segera menaiki mobil Zena
"Eh Jisung mana?" Tanya Zena saat menyadari hanya ada 5 anak yang memasuki mobilnya
"Dia ... "
-Falshback on-
"Jadi kamu mau mereka sekolah gitu?" tanya Ziu pada sang anak saat mereka melangsungkan makan malam
"Iya ma. Malu lah masa anggota band aku cuma tamatan SD "
"Tuh mulai lagi kamu " ucap sang bunda tak suka dengan nada bicara anaknya
"Hehe ya bukan gitu sih ma. Aku juga mau mereka punya ijazah untuk melanjutkan kuliah musik nantinya " jelas Chenle
"Jadi kamu serius sama ucapan kamu tentang membentuk band? Mama kira kamu cuma mau main-main "
"Ya engga lah ma. Ini tuh mimpi aku. Selain menjadi pemain basket aku juga mau jadi singer. Kasian kan kalau bakat dan suara merdu aku di sia-siakan?"
"Idih sombong banget anak bunda. Tapi mama tetap mendukung kamu selama itu hal positif " ucap Ziu sambil mengelus pucuk rambut sang anak
"Makasih ma"
Chenle tersenyum tulus. Ia sangat kagum pada ibunya. Ia merelakan segalanya demi Chenle. Semenjak kepergian sang ayah untuk mengurus perusahaan di luar negeri, Chenle merasa hanya diperdulikan oleh sang ibu.
"Oh iya, anak yang paling kecil itu siapa namanya?" Tanya sang bunda
"Yang mana ma ?" Tanya Chenle sembari mengeryitkan dahinya. Mencoba mengingat
"Itu yang mukanya imut itu"
"Ahh itu namanya Jisung. Dia itu bisu ma "
"HAH?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...