without you

347 52 3
                                    

Vote dulu yuk sebelum lanjut :v
.
.
.

Malam semakin larut, akan tetapi ke tujuh bersaudara ini masih tetap terjaga dengan mata sembab dan tatapan kosong.

Mereka kini duduk di ruang tamu bersama-sama. Mereka belum makan, tetapi rasa lapar itu kini hilang tergantikan oleh rasa sedih yang teramat sangat di dalam hati.

Jisung masih menangis sesegukan di dalam dekapan Jaemin. Mark kini mengusak rambutnya frustasi. Ia bingung harus bagaimana. Ia kini bertanggung jawab pada saudara saudaranya, adiknya itu. Akan tetapi ia belum siap. Ia merasa belum bisa untuk menanggung beban besar ini sendirian.

"Gila ya, baru aja tadi kita seneng seneng, ketawa bareng, makan bareng, dan merasakan kehangatan sebuah keluarga. Eh sekarang malah disuruh sedih lagi. Ini tuh cobaan apa kutukan sih?" Ujar Haechan memecah lamunan saudara saudaranya .

"Gue juga ga tau. Lucu aja sih kalau liat kisah kehidupan kita. Perlu berapa ribu kesabaran lagi yang harus kita jalani? Rasanya bertahun tahun kita bernafas di bumi hampir 90% diisi oleh kesedihan dan kesendirian. Hah dosa apa sih gue dulu sampai di kehidupan sekarang nasib gue gini amat " ucap Jeno yang kini mulai merebahkan tubuhnya di sofa panjang.

"Bukan salah siapapun apalagi salah Tuhan. Semua ini terjadi karena memang beginilah alur hidup kita. Mengeluh tak akan merubah jalan yang begitu berliku ini. Tetapi tetap menjalani dan mencoba untuk sabar, meski ya pada dasarnya sangat sulit untuk mewujudkan apa yang dinamakan sabar itu.-

-Tapi kita harus percaya, setelah gelapnya malam, akan ada terangnya pagi. Begitu pula dengan hidup kita, kalau kita ga menyerah begitu saja pada keadaan dan terus berusaha menjalani semua, niscaya matahari itu akan segera hadir untuk membawa senyum bagi mereka yang telah berhasil" ucap Renjun panjang lebar, namun hal ini justru ber efek pada mereka

"Ya, benar apa yang Renjun katakan. Kita ga bisa terus berlarut dalam kesedihan ini. Kadang memang hidup terasa tak adil, tapi yang perlu kita percaya adalah waktu. Waktu akan menjawab semuanya, memberi kejelasan atas apa yang kita alami. Saat itulah kita akan sadar, bahwa semua ini memang telah ditakdirkan untuk kita." Jaemin

"Jadi, ayo kita semangat lagi. Ayo kita mencoba untuk menjadi anak-anak kuat. Kita telah menjalani hal-hal berat lainya, dan kinipun kita pasti bisa jika bersama" Mark

"Apa motivasi itu cukup? Bicara kata bijak memang terlihat menyejukan hati. Akan tetapi, menjalani bukanlah semudah untuk merangkai kata menjadi kalimat. Menjalani adalah fase terberat dari suatu cobaan yang berat. Dan cobaan ini terlalu sulit bagi kita. Dunia terlalu kejam pada kita. " Haechan

"Kenapa menyalahkan dunia? Nasib dapat dirubah namun takdir telah digariskan. Semua yang terjadi memiliki maknanya tersendiri yang entah kapan  akan tampak oleh kita. Menyalahkan dunia atas apa yang kita lalui sungguh lah bodoh Haechan " Renjun

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Menerima dengan lapang dada? Aku sudah bersabar sedari kecil. Aku mencoba menerima takdirku ketika aku adalah anak yang tak diharapkan oleh orang tuaku. Aku mencoba  menerima takdir bila aku tak akan bertemu dengan ibuku. Kenapa? Karena aku percaya bahwa akan ada waktunya aku bisa merasakan yang dinamakan suatu takdir yang indah. Aku kira inilah saatnya namun apa? Tuhan dan dunia ini terus saja menguji diriku. Apa aku harus mati dulu agar aku bisa bahagia? Mengapa aku selalu saja hidup dalam kesedihan dan duka yang tiada berakhir? Kenapa hah?" ujar Haechan yang kini mulai menangis karena menahan emosi yang bercampur dengan rasa sedih yang teramat sangat.

"Lo pikir lo aja yang sedih hah? Kita semua juga sedih. Bahkan lo liat Jaemin dan Jisung. Mereka juga diberi cobaan dengan kekurangan yang mereka miliki tapi mereka ga ngeluh kayak lo. Mereka masih bisa menerima semua ini, lo harusnya juga bisa kayak gitu, ngerti!" ujar Renjun dengan nada tinggi. Bahkan ia kini sudah berdiri sembari menatap tajam ke arah Haechan

"Mereka adalah mereka, gue ya gue. Manusia itu ga ada yang sama Renjun. Gue lelah, gue lelah dengan hidup gue yang mengenaskan ini. Gue mau mati, gue capek hidup begini. Gue benci menjadi Haechan kenapa gue harus lahir ke dunia ini? Kenapa gue harus terlahir begini?"

"Lo gila ya ? Jangan aneh-aneh deh. Mengakhiri hidup dan nyalahin takdir ga ada gunanya Chan. Itu cuma akan buat lo ngerasa nyesel nantinya. Masih banyak yang harus kita lakukan di dunia ini." Jeno

"Apa? Menebus dosa salah satunya? Ya lo mungkin harus hidup berlama-lama di dunia karena lo perlu menebus banyak kesalahan"

"Kok lo jadi bahas masa lalu. Lo pikir gue mau kayak gitu hah? Gue juga ada alasan." Jeno mulai terlihat tersulut emosi

"Ya emang gitu nyatanya. Terpaksa atau engga lo tetep sampah masyarakat dulunya"

"Lo ya - "

"Kalian bisa diem ga sih hah?! Gue capek liat keributan kalian yang ga berdasar ini. Kenapa jadi merembet kemana-mana gini sih hah? Inget kita ini saudara meski kita beda ibu kita sudah berjanji untuk menjadi satu. Susah senang harus kita hadapi bersama. Lupa kalian hah?" Mark kini membuka suara yang membuat susana menjadi hening

"Gue tau kita semua lagi sedih karena kepergian ayah bunda. Tapi bukan berarti kita juga kehilangan akal kan? Emosi yang kalian ciptakan berdampak pada masalah baru nantinya. Berhenti membuang buang tenaga, baikan! " titah Jaemin dengan ekspresi datar dan tatapan tajam.

The Dream melihat Jaemin dengan tatapan horror. Baru kali ini mereka melihat sisi lain dari sosok Jaemin. Benar-benar menakutkan

"Gue ulangi lagi, baikan! BAIKAN!!" bentak Jaemin yang membuat ke 6 saudaranya terkesyap

Renjun dan Haechan segera berjabat tangan tanda mereka telah berdamai begitu juga dengan haechan yang langsung merangkul Jeno

" ya udah sekarang kita istirahat ya, ini sudah semakin malam. Kalian semua pasti capek juga kan?" Ujar Chenle yang sedari tadi menyimak obrolan tidak bermutu saudaranya itu.

Mereka semua setuju dan memilih untuk tidur di ruang tamu ini bersama-sama.

Mencoba untuk melupakan rasa sedih ini, meskipun itu hanyalah kepura puraan belakang agar mereka bisa saling menguatkan satu sama lainnya.

💕💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕💕💕

Mo.on maaf ini chap emang gaje 😢

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang