Ayah

469 59 5
                                    

Vote dulu ya :)

.
.
.
.

Johnny membuka mata ketika matahari telah meninggi. Ah ia telat bangun rupanya.

Dengan segera Johnny melangkah keluar untuk mencuci muka sebelum akhirnya kembali pergi ke mansion miliknya

Namun, barulah ia membuka pintu, pemandangan yang tak ia harapkan kini terpampang di hadapannya.

Zena, Chenle dan Ziu berada disini entah untuk apa

"Johnny?" Tanya Ziu saat melihat pria itu melangkah keluar kamar

"Apa yang kamu lakukan disini?" Ziu nampak shock melihat keberadaan Johnny

"Jadi om Johnny ada disini? Sama kalian? " Zena bertanya pada The Dream

"Iya. Paman Johnny kecelakaan beberapa hari lalu. Jadi kami membawa beliau untuk dirawat disini. Ee kalian mengenal beliau? " tanya Jaemin

"Ayah kemana aja selama ini? Ngakunya keluar negeri ternyata ayah membuang kami ya" ujar Chenle yang merasa muak melihat wajah ayahnya. Dulu ia sangat merindukan sosok ini, namun kini ia benar-benar membencinya

"Tunggu, Ayah? Paman Johnny ayah Chenle? Lalu dia juga-" Mark

"Dia ayah kalian nak" 

The Dream kecuali Chenle begitu terkejut dan tak percaya bila pria yang mereka tolong beberapa haru lalu adalah ayah mereka? Ayah yang telah tega membuang mereka? Iblis itu ternyata ada di hadapan mereka

Johnny tak kalah kaget. Ayah? Apakah ia ayah dari anak-anak ini? Bukankah mereka sudah -

"Maksud kamu apa Ziu? Bukannya mereka sudah-"

"Tidak Johnny. Sebenarnya aku tidak membunuh mereka, melainkan membuangnya. Ternyata mereka masih hidup dan tumbuh besar dalam kesulitan seperti yang kamu lihat saat ini" ujar Ziu yang membuat Johnny terpaku di tempatnya

"Jadi mereka anak ku?"

"Ya iyalah anak. Gitu aja pakek nanya" sewot Zena

"Sopankah kamu begitu pada orang yang lebih tua?" Ujar Johnny yang merasa tak senang pada ucapan Zena

"Lalu sopankah anda menculik ibu saya?" Zena menatap Johnny dengan nyalang

Jadi Jihyo sudah bertemu Daniel? Pikir Johnny

"Jadi, kamu orang yang sudah tega membuang kami? Lucu sekali kita dipertemukan seperti ini" Mark

"Mark dengarkan ayah, ayah tidak bermaksud untuk membuang kalian semua. Tapi-" Johnny tak dapat melanjutkan kata katanya. Bagaimanapun ia membuat alasan, akhirnya tetap sama. Dia tetaplah yang bersalah disini

"Tunggu sebentar, ayah? Pantaskah kami memanggilmu ayah setelah semua yang kamu lakukan? Kamu pikir mudah bagi kami untuk hidup luntang-lantung tak jelas seperti ini hah? Apa kau pernah tau bagaimana menderitanya kami selama ini? Aku tak menyangka, bahwa orang kejam itu adalah dirimu paman Johnny." ujar Jaemin sembari menahan emosinya

"Pergi dari sini. Bukankah anda ingin pergi hari ini?" Jeno

"Tidak ada tempat untuk laki-laki kejam seperti anda. Kami harap, Anda tidak muncul lagi di kehidupan kami" Renjun

Johnny merasa hatinya remuk. Rasa sakit bagai ditusuk ribuan duri kini dirasakan olehnya. Pasti anak-anaknya itu tak mau menerimanya lagi. Bahkan maafnya mungkin akan ditolak mentah-mentah.

Akhirnya tanpa sepatah kata apapun, Johnny berjalan ke arah pintu dan meninggalkan rumah tersebut.

Kepergian Johnny itu, justru dibalas tatapan sendu dari anak anaknya. Karena jujur, yang mereka harapkan adalah ayahnya meminta maaf dan kemudian mau memulai semua dari awal bersama mereka semua.

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang