Hola
Masih ad yang baca kah? Vote ya.. Terimakasih
Setelah kepergian Zena, The Dream nampak merasa bersalah. Bagaimanapun juga kebersamaan yang terjadi pada mereka juga merupakan bantuan dari Zena.
Sejujurnya mereka telah menganggap Zena sebagai bagian dari keluarga mereka, akan tetapi sebuah foto dan video yang memperlihatkan Zena tengah berada di kantor polisi dan membuat laporan membuat kecurigaan mereka semakin membesar
"Kalian yakin sama foto ini? Kita aja ga tau siapa yang ngirim " tanya Jaemin
"Gue sih yakin. Karena yang mengirimkannya adalah anak buah papa sekaligus orang kepercayaan papa" Chenle
"Tapi gimana kalau dia bohong? "
"Ga mungkin. Gue kenal sama dia, kita pernah ketemu waktu acara perusahaan dan dia benar-benar baik banget "
"Tapi kondisinya sekarang kan perusahaan papa lagi dikuasai oleh orang yang berkhianat kan? " Jeno
"Jangan-jangan orang ini lagi yang ngerebut perusahaan ayah? " Haechan
"Gue juga agak curiga sama dia sih " Renjun
"Kalian ini kenapa sih? Semua aja kalian tuduh asal kayak gitu. Tadi Zena, sekarang orang ini. Ntar siapa lagi? Gue iya? " ujar Jaemin yang sudah merasa muak dengan jalam pikir saudara-saudaranya
"Ya emang mencurigakan kok" Haechan
"Ya tapi kan ga ada bukti valid " Jaemin
"Lo masih ga terima kalau kita nuduh zena tadi? Bucin lo mah " Renjun
"Maksud lo apa hah? Mana otak bijak lo? Jangan dibutakan oleh suara sampai lo lupa untuk melihat rupa Renjun. "
"Semenjak kejadian ini kita jadi kehilangan kewarasan. Gini aja deh, Mending sekarang kita ke perusahaan mama aja. Siapa tau kita bisa dapat info dari para karyawan disana soal perusahaan papa dulu. Kalau ga salah perusahaan mereka kan pernah menjalin kerja sama. Selain itu, kita juga perlu mengecek kondisi perusahaan sekarang kan?" Ujar Mark
"Iya, setidaknya kita tau siapa orang yang menghianati papa agar kita bisa lebih berhati hati pada orang itu." Jeno
Mereka semua setuju dengan usulan dari mark dan mulai bersiap-siap.
Saat inilah semua dimulai. Babak baru yang akan menguji kebersamaan mereka lagi.
Cobaan hidup serasa tiada habisnya dan kesabaran kembali diminta untuk hadir .
💕💕💕
Ketuju remaja ini telah menginjakan kaki di sebuah perusahaan periklanan yang dirintis oleh Ziu .
Beruntunglah Mark sudah memiliki surat izin mengemudi sehingga memudahkan mereka untuk tiba lebih cepat di tempat ini.
Ketika memasuki perusahaan besar itu, tatapan aneh mulai ditunjukan oleh para karyawan. Ada yang menatap tak suka dan beberapa yang langsung bergumul. Sepertinya hendak bergosip
"Permisi mbak, kami anak dari ibu Ziu. Bisa kami bertemu dengan manager atau sekertaris ibu Ziu?" Tanya Mark mewakili saudaranya
"Sudah membuat janji sebelumnya?" Tanya seorang perempuan yang merupakan seorang resepsionis
"Ee belum sih mbak. " mark menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal
"Tapi mbak, kami kan anak dari pemilik perusahaan ini jadi apa perlu kami membuat janji untuk menemui salah satu anggota perusahaan ibu kami sendiri? " kini Renjun yang maju menghadap resepsionis itu
"mohon maaf? Pemilik perusahaan? Maaf nak tapi ibu Ziu telah menjual perusahaan ini kepada salah seorang koleganya. Jadi dia disini juga sebagai karyawan biasa. Tapi yang saya dengar, ibu Ziu akan segera di PHK karena dikhawatirkan dapat merusak citra perusahaan ketika beliau masih berstatus tersangka."
Ketuju anak laki-laki itu begitu terkejut mendengar fakta ini. Sejak kapan ibunya menjual perusahaan dan siapa orang yang telah membeli perusahaan ini?
"Kalau boleh tau siapa nama pemilik perusahaan ini yang baru mbak?" Jeno
"Mohon maaf nak, tapi pimpinan kami tidak ingin identitasnya disebarkan ke sembarangan orang "
"Baik. Terimakasih atas informasinya" Jaemin
Mereka akhirnya keluar dari perusahaan itu dengan wajah penuh kekecewaan. Lagi-lagi hal mengejutkan telah hadir di hidup mereka
Entah apa yang akan mereka lakukan setelah ini, entah apa yang harus mereka perbuat kedepannya. Rasanya memikirkannya saja sudah membuat pening kepala
"Ayo kita pulang. " ajak Mark
"Kenapa gue ngerasa ada yang aneh ya" Chenle
"Apaan?" Jeno
"Kapan mama jual perusahaan ya? Setau gue mama itu mati-matian menjaga perusahaan yang ia rintis dari nol ini " Chenle
"Jadi maksud lo gimana?" Haechan
"Sama seperti kasus perusahaan ayah, ada yang berkhianat di dalam gedung ini. Dan entah kenapa, gue rasa itu orang yang sama" Chenle
"Kalaupun kita tau kita bisa apa? Merebut perusahaan ini lagi? Oh ayolah kita ini bahkan belum lulus sma. Bagaimana bisa kita mengalahkan otak licik orang itu?" Haechan
"Kayaknya untuk saat ini ga usah terlalu dipikirin dulu deh. Kita fokus untuk sidang mama dan papa aja dulu. Kita cari pengacara untuk membantu meringankan hukuman mereka. " Renjun
"Iya Renjun benar. Kita perlu fokus untuk hal-hal yang emang benar perlu kita pikirkan dalam jangka waktu dekat " Mark
"Ayo kita kembali" Jeno
Mereka pun segera melangkah masuk ke dalam mobil secara bergiliran. Akan tetapi Jisung justru menangkap seklebat bayangan seseorang yang mencurigakan
' kenapa orang itu seperti mengawasi kami ?' Kata Jisung dalam hatinya
"Jisung ayo masuk" kata Jaemin dari dalam mobil
Jisung segera mengalihkan atensinya dan mulai melangkah mendekati mobil keluarganya
Namun pikirannya terus mencoba mengingat, dimana ia sempat melihat orang mencurigakan tersebut
🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅
Niat nya mau up pas semua chap ketulis sampai ending . Tapi kelamaan ternyata 😭
Kondisi aku yang ngalong demi nulis :
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...