Don't go

419 59 0
                                    

Vote dulu yuk!
.
.
.
.

Liburan singkat namun penuh makna itu telah berakhir saat ini. Namun mereka percaya bahwa meski hanya sekejap namun kenangan indah ini akan mereka kenang sepanjang hayat

Sore hari, Tiba lah mereka kembali di rumah. Meski mereka terlihat begitu kelelahan akan tetapi wajah mereka menunjukan kegembiraan

"Ini bener-bener the best day  ever deh " ucap Chenle

"Ho oh setuju " jawab Renjun

"Anak-anak sekarang kalian masuk, mandi terus istirahat ya" ujar Johnny pada anak-anaknya itu

"Iya pa " jawab mereka serentak

Akhirnya mereka kini mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing. The Dream mulai ke kamar mereka untuk membersihkan diri dan beristirahat sedangkan Johnny masih berada di ruang tamu untuk mengecek beberapa berkas perusahaan tempatnya bekerja. Sedangkan Ziu memilih untuk memasak makan malam

Semua nampak biasa saja, ini memang hal rutin yang mereka lakukan. Akan tetapi tidak bagi hati Ziu yang terus dilanda kegundahan sedari tadi

Tanpa ia sadari karena terlalu asyik melamun,  tangannya ter iris pisau dapur yang ia gunakan untuk memotong wortel

"Akh " ringis Ziu disaat luka darah itu mulai mengalir dari ujung jari telunjuknya

"Mama kenapa?" Tanya Jaemin yang kebetulan hendak mengambil air ke kulkas di dapur

"Ini--"

Melihat darah mengalir dari jemari ibunya, Jaemin segera berlari untuk mengambil kotak obat. Lalu dengan telaten Jaemin mengobati luka di jari ibunya itu.

"Mama kok bisa luka gini hm?" Tanya Jaemin di sela-sela kegiatannya

Tanpa disadari, Ziu begitu tersentuh akan perlakuan Jaemin padanya

"Terimakasih nak. Ini tidak terlalu sakit kok" ujar Ziu ketika melihat raut wajah khawatir di wajah anaknya itu

"Mama pasti capek, harusnya mama tuh istirahat. Jaemin ga mau mama sampai terluka kayak gini" ucap Jaemin sembari melilitkan plester

"Cuma luka kecil kok"

"Ya tetap aja ma, mama ga boleh sampai luka kayak gini"

Ziu merasa begitu bersyukur. Meski Jaemin bukanlah anak kandungnya akan tetapi pria manis itu memperlakukannya dengan sangat baik. Padahal, Jaemin lah yang harus dikhawatirkan disini. Tangannya begitu kasar dan beberapa goresan luka memenuhi telapak tangannya. Entah apa yang telah terjadi pada anak itu sebelumnya.

"Terimakasih ya sayang, mama sudah lebih baik sekarang" ujar Ziu sembari mengelus surai rambut anaknya itu

"Sekarang mama istirahat, biar Jaemin aja yang masak" kata Jaemin yang kini sedang membereskan kotak obat itu

"Terimakasih nak. Tapi mama beneran udah ga apa-apa kok"

"Pokoknya ga boleh, udah mama ke kamar dulu aja, biar Jaemin yang masak"

Akhirnya Ziu hanya bisa pasrah dan menuruti ucapan anaknya itu. Ia kemudian melangkah menuju ruang tengah tempat suaminya berada. Ia ingin membantu sang suami mengerjakan beberapa berkas dari perusahaan tempat suaminya bekerja

"Ma aku lapar" kata Chenle yang baru turun dari lantai atas

"Itu jaemin lagi masak, kamu bantu dulu sana " titah Ziu

Chenle hanya mengangguk sebagai balasan. Lalu pria itu kemudian menghampiri Jaemin yang sedang sibuk memasak dengan celemek pink yang membalut tubuhnya

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang