Perhatian.. 1000+ word hehe
Vote dan Komen yukkk :)
•••
Sebuah meja makan yang terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang yang terlihat usang itu terdapat 12 kursi yang mengitarinya. Dan kini 6 diantaranya telah diisi oleh para remaja yang terlihat gusar.
Sedari tadi helaan demi helaan nafas menjadi sumber suara yang terdengar bahkan tak jarang suara perut keroncongan minta diisi pun juga turut menyertai.
"Jaemin belum balik juga, apa perlu kita jemput dia?" Jeno kini membuka suara dan memecah kesunyian yang sedari tadi tercipta
"Jemput pun pakai apa? Payung aja kita ga punya gimana mau jemput" jawab Haechan
"Tapi entah kenapa gue merasa khawatir sama Jaemin. Sebelum dia berangkat tadi. Dia kayak orang linglung gitu. "Jeno
"Maksud lo gimana ?" Renjun kini bertanya
"Gue nanya ke dia tapi responnya lama gitu" Jeno
"Mungkin dia kecapekan aja kali" Mark
"Atau jangan-jangan.." Ujar Chenle dengan ekspresi persis seperti seorang pemain film yang ingin membuat penontonnya ikut penasaran
"Jangan-jangan gimana? ga usah bikin mikir gini deh Le" Haechan yang malas berfikir pun mendesak Chenle agar segera bercerita.
"Jangan-jangan Jaemin kerasukan penghuni tempat kita kerja tadi lagi. " Chenle
"Nah bisa jadi tuh. Makanya dia jadi gitu" Haechan
"Masa sih? Harusnya kita kerja di toko paman taeil aja nih. Ya walaupun gajinya kecil sih" Jeno bergidik takut
Srett
Sebuah buku terdorong hingga berada di tengah-tengah meja yang mereka kelilingi itu
"Ini apa Jisung?" tanya Mark pada Jisung yang tadi mendorong buku komunikasi miliknya
Jisung kemudian mencakupkan kedua telapak tangannya dan membukanya seolah tanganya adalah sebuah buku.
"Kayaknya jisung minta kita buat baca buku ini deh" ujar Renjun yang sebenarnya tak memahami bahasa isyarat meski mereka sudah bersama sejak setahun belakangan ini.
Mark yang berada paling dekat dengan buku komunikasi Jisung kemudian mengambil nya.
Lembar demi lembar ia buka hingga tibalah ia pada lembar terakhir
"Apa bacaannya?" tanya Haechan yang duduk paling jauh dari Mark
"J-jisung kamu yakin?" tanya Mark pada Jisung dengan ekspresi terkejut. Ia bahkan melupakan pertanyaan Haechan barusan.
"Ada apa sih?" haechan dan yang lainnya turut penasaran
Jisung mengangguk mengiyakan
"ayo kita cari Jaemin " ajak Mark yang kini sudah berdiri
"Ya tapi jelasin dulu ini kenapa?" Renjun
"Nih" Mark menyerahkan buku komunikasi milik Jisung pada Renjun yang duduk di hadapannya
" 'Kak Jaemin tadi ga makek alat bantu dengarnya' maksudnya?" Renjun nampak terkejut begitu juga dengan yang lainnya
"alat bantu dengar Jaemin ga dia pakek dari tadi" Mark
"Ya tapi kenapa gitu?" Renjun
"Gue juga ga tau "
"Apa ini yang bikin Jaemin jadi pendiem sejak kita pulang kerja tadi?" Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...