Yok bisa yok vote nya yok
💕💕💕
Langit mulai menggelap dan jalanan mulai ramai dengan kemerlap lampu kendaraan.
Jaemin kini melangkahkan kakinya dengan santai di sepanjang pinggir jalan taman. Pikirannya melayang jauh dan kegundahan tengah melanda hatinya.
Setelah mengantarkan Jisung pulang, Jaemin memilih untuk pergi ke sebuah taman kota.
Ia hanya ingin menenangkan pikirannya dan mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya.
"Huh.. sepertinya tidak ada pilihan lain lagi. Ini adalah keputusan yang terbaik untuk semua orang. Terutama untuk Jisung. Maafin kakak ya Jisung " air mata lagi lagi lolos dari mata indah Jaemin
Membayangkan saja sudah membuat dadanya sesak. Namun perlahan ia mencoba untuk tenang dan mempersiapkan diri untuk ke rumah sakit tempat Chenle dirawat
💕💕💕
Zena terduduk lemah dikala mendengar penuturan dari Ziu. Ia sama sekali tak tau bila Chenle memiliki riwayat penyakit jantung sedari kecil.
Kini ia amat teramat merasa bersalah. Seandainya waktu bisa diulang , tentulah ia tak akan mengulangi kejadian itu.
Flashback on
Chenle mengendarai mobilnya dengan perasaan penuh amarah. Ia merasa perih pada dada sebelah kirinya, namun ia tetap berusaha melajukan mobilnya ke rumah.
Tak butuh waktu lama Chenle segera tiba dirumah mewahnya itu. Kini yang ia inginkan adalah segera ke kamar dan meminum obat. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya dan itu cukup menyakitkan sekarang
Chenle berjalan dengan bersusah payah untuk menaiki tangga di rumahnya, namun belum tibalah ia di kamarnya, tubuhnya sudah ambruk dan kini tergeletak di pertengahan tangga.
Rumah begitu sepi. Pasti semua sedang sibuk. Chenle tak sanggup berteriak. Rasa sakitnya kian menjalar membuat pria tampan itu meringis berkali-kali
"Ma..ma..sa..aa..kit akhh "
Chenle merasa tak kuat lagi hingga akhirnya ia pun tak sadarkan diri. Namun beruntunglah bibi Na yang baru selesai memasak menemukan chenle, sehingga laki-laki bersurai hitam legam itu bisa segera di bawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan medis.
Falshback off
"Tante maafin Zena.. ini semua salah Zena . Kalau aja Zena ga-"
"sttthh sudah Zena. Tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Tante tau kamu tidak benar-benar ingin berkhianat pada Chenle. Sekarang yang menjadi permasalahan adalah, dimana kita bisa mendapat donor jantung untuk Chenle dalam waktu semalam Zena. Besok Chenle harus segera dioprasi karena kondisi jantungnya benar benar sudah rusak"
Benar apa yang Ziu katakan. Tidak ada gunannya memikirkan hal yang sudah terjadi. Kini mereka harus fokus pada penyembuhan Chenle dan mencari pendonor jantung.
"Zena akan coba ke rumah sakit lain tante. Semoga saja, kita bisa menemukan pendonornya " ujar Zena
Ziu menatap Zena dengan lembut. Lalu mengangguk sembari tersenyum tipis
"Iya nak. Hati-hati ya"
Zena pun melangkahkan kakinya untuk pergi. Ia harus cepat. Hari sudah mulai malam. Setidaknya kini ia harus bisa menyelamatkan nyawa kekasihnya itu meski nantinya ia harus siap menghadapi apapun resiko selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING FOR YOU ✔
Fanfiction[FINISH] Jangan tanyakan dari keluarga siapa aku berasal. Karena sesungguhnya aku tak mengenal siapapun , termasuk ibu yang telah melahirkanku .. 🔽🔽🔽 Pernahkah kalian membayangkan jika kalian ditelantarkan oleh keluarga sendiri dan harus menjalan...