Kembali Sekolah

260 40 3
                                    

Hai

•Aku balik

•Vote dulu yuk!

•••

Hari telah berganti dan kini pagi kembali menyambut sang mentari yang bersinar terang

Mencoba melupakan hal yang telah terjadi, ketuju remaja ini kini mulai kembali menginjakan kaki di bangku sekolah

Bagaimanapun pendidikan tetaplah yang utama bukan?

"Wah ada anak-anak napi nih masuk sekolah. Masih berani ya nunjukin muka, kalau gue sih mending pindah sekolah " ujar salah seorang anak laki-laki ketika the dream minus Jisung dan Mark memasuki ruang kelas itu

The Dream tak menggubris sama sekali ucapan siswa itu, mereka memilih untuk segera duduk di bangku masing-masing dan berusaha menulikan telinga mereka.

Akan tetapi, gangguan itu terus berdatangan tak hanya dari satu mulut melainkan hampir seisi kelas mengolok mereka

"Aduh malu banget deh pasti punya bokap nyokap kaya tapi ternyata kriminal."

"Jangan-jangan anaknya juga sama lagi. Kan buah jatuh tak jauh dari pohonnya."

"Nah bener tuh. Mending hati-hati deh kita sama mereka. Ntar malah kita jadi korban hiii takuuutt " ujar seorang gadis yang sengaja dilebih-lebihkan

"Bacot banget sih kalian, diem aja apa susahnya sih hah. Dan lagi ga usah bawa bawa orang tua gue. Ini urusan keluarga gue, kalian cuma orang asing yang ga tau apa-apa" kini Chenle berdiri dari bangkunya dan menatap tajam ke arah teman-teman kelasnya itu

"Chenle udah tenangin diri lo dulu " ucap Jeno menenangkan Chenle

"Ga bisa tenang lah. Mereka seenaknya aja ngehina mama da papa tanpa tau kisah aslinya gimana"

"Aduh jangan marah dong. Toh juga fakta kan kalau nyokap bokap lo itu napi. Jangan baperan mas " gadis itu kembali tersenyum menyeringai membuat Chenle semakin geram

"Baperan? Lo yang keterlaluan."

"Chenle udah diem, kita ga usah ladenin mereka" Jaemin

Chenle akhirnya memilih diam dan kembali duduk setelah seorang guru masuk ke kelas mereka .

Suasana kelas kembali menghening. Mereka mulai fokus untuk mengikuti pembelajaran pertama

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru laki-laki itu

"Selamat pagi ~ " jawab siswa serentak

"Untuk hari ini kita tidak akan melangsungkan pembelajaran sebagaimana mestinya karena guru-guru akan mengadakan rapat tentang kegiatan persami yang akan dilaksanakan oleh sekolah kita"

"Wahh kita bakal kemah dong.. asikkk" salah satu siswa berceletuk

"Ya benar sekali. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun bagi para siswa kelas 11. Jadi kalian akan diminta untuk mengikuti kegiatan ini dan melunasi biaya pelantikan"

"Dimana lokasinya pak?"

"Untuk lokasi dan lain sebagainya nanti akan dijelaskan lebih lanjut. Untuk informasi awal, setiap siswa diminta untuk membayar sebesar 3 juta untuk mengikuti kegiatan ini. Semua ini sudah termasuk biaya makan dan sewa tenda serta transportasi pulang pergi. "

"Berasa lagi camping dong ya"

"Betul sekali. Setiap siswa akan mendapat satu tenda pribadi dan juga untuk keperluan memasak dan lainnya sudah disediakan. Jadi kalian hanya tinggal memakai saja"

"Sekolah elit emang beda ya"

Aneh memang, pramuka itu mengajarkan kita untuk hidup sederhana dalam kebersamaan. Menuntut kreativitas dan menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi. Akan tetapi kegiatan ini lebih terlihat seperti piknik dari pada pelantikan, namun hal ini memang setara dengan uang yang harus dibayarkan oleh para siswa .

"Pak " Jaemin terlihat mengangkat tangan untuk mendapat atensi dari gurunya

"Ya Jaemin ada pertanyaan?"

"Apa acara ini wajib pak? "

"Tentu saja Jaemin. Ini acara tahunan dan hanya dilakukan sekali selama kalian bersekolah disini, bagaimana kalian bisa menyia-nyiakan kesempatan ini " jawab guru itu dengan santai

"Tapi pak, mereka kayaknya ga punya duit deh pak. Secara kan orang tuanya baru aja masuk penjara " seorang pria yang mengolok The Dream pertama kali itu kini mulai berulah lagi

"Benarkah?" tanya guru itu terkejut

"Iya pak benar" jawab Jeno

Jeno tak menyanggah olokan temannya itu, karena pada dasarnya memang itu alasan mereka tak ingin ikut kegiatan ini

"Kalau begitu, biar kami rapatkan dulu soal ini"

"Terimakasih pak" Renjun

"kalau begitu, kalian silahkan belajar sendiri. Ketua kelas tolong awasi anak buah kamu ya. Selamat pagi semua"

"Pagiii ~ "

Setelah itu, guru itupun keluar dari kelas mereka. Seperti biasa ketika kelas kosong bukanlah buku yang menjadi pusat netra namun keseruan lainnya lah yang mereka pilih.

Seperti saat ini, kelas yang tadinya kondusif kini sudah mulai riuh oleh suara penghuni kelasnya.

Mereka nampak asik bercengkrama atupun bermain game dari ponsel mereka.

Ada yang mengganggu siswa lainnya dan ada pula yang hanya berdiam diri dalam keheningan

The Dream contohnya

"Mama punya tabungan atas nama gue" ucap Chenle yang membuat atensi saudara saudaranya teralih padanya

"Lalu?" Jeno

"Ayo kita gunakan uang itu"

"Jangan!, kita ga perlu ikut kegiatan begini. Ini bukan melatih mental pramuka, tapi akal-akalan guru agar mereka bisa refresing gratis dari uang kita" Renjun

"Kalau yang namanya acara sebenarnya, kita harusnya jalan kaki ke lokasi dan membawa sendiri keperluan serta alat masak. Terkesan kerepotan memang tapi ya memang begitu anak pramuka kan?-

-Kita kan ada team, kita bisa membagi bagi tugas untuk membawa keperluan bersama dan bisa aja kita nyewa satu tenda saja untuk bersama jadi biayanya ga akan membengkak seperti itu. Bayangkan 3 juta perorang sedangkan kita ada 5 orang.-

-Itu artinya 15 juta telah kita keluarlan secara total. Sedangkan kita tau sendiri kalau keluarga kita tidak ada pemasukan lagi kan? " lanjut Renjun panjang lebar

"Bener yang Renjun bilang, lebih baik kita ga usah ikut acara ini. Lagi pula uang komite juga sebentar lagi harus kita bayar kan? " Haechan

"Lebih baik uangnya lo simpan dengan baik dan digunakan disaat yang benar-benar mendesak ya le" Jaemin

Chenle mengangguk menyetujui ucapan saudara saudaranya itu.

Kakak-kakaknya terlihat tersenyum senang ketika melihat Chenle yang telah banyak berubah. Ia kini lebih penurut dan menjaga prilakunya

Tak ada lagi Chenle yang sombong dan angkuh lagi. Nyatanya ujian kehidupan ini telah membuatnya sedikit mulai mengerti tentang bagaimana menjalani hidup di dunia fana ini.

.
.
.
.
.

Vote yuk..

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang