Apa-apaan ini?

250 35 0
                                    

Hari ini aku double up part 69 dan 70, sudah mendekati ending dong. Baca part 69 dulu sebelum part ini oke ><

Vote dulu yuk
.
.
.

Berbagai buku lks maupun buku penunjang lainnya berceceran di lantai.

Chenle memegangi kepalanya yang terasa akan pecah ketika mempelajari rumus-rumus serta mengingat materi pelajaran yang akan diujikan di sekolahnya.

Ya tak terasa kini ia telah menginjak kelas 3 bangku SMA dan sebentar lagi kelulusan telah menanti.

Sudah sebulan lamanya semenjak kejadian antara dirinya dengan The Dream itu terjadi, ia tak pernah lagi berkomunikasi dengan mereka.

Ngomong-ngomong ia dan Yeri tinggal di sebuah rumah minimalis yang dulu dibelikan oleh sang ibu sebagai hadiah ulang tahunnya.

"Minum dulu nak" Yeri datang menghampiri Chenle dengan segelas susu diatas nampan

"Makasih ma" ucap Chenle sambil menerima segelas susu yang dibuat oleh Yeri

"Kamu jangan lupa istirahat ya. Mama lihat kamu stress akhir-akhir ini" ucap Yeri dengan penuh kelembutan

Chenle mengangguk mengiyakan dan langsung meminum segelas susu itu hingga tandas

Drtt drttt

Ponsel Chenle yang berada di atas meja bergetar dan dengan segera pria itu mengambilnya

"Siapa?" tanya Yeri ketika melihat perubahan raut wajah anaknya itu

"Kenapa Zena nelphone ya ma?"

"Angkat aja, mama rasa itu penting"

Chenle segera menggeser ikon berwarna hijau itu dan menyalakan mode loud speaker

"Ha-halo Le, to-tolongin gue please "

Chenle mengernyit heran " lo kenapa Zen?"

"Mobil gue di curi. Lo- bisa jemput gue ga please, gue ga tau harus minta tolong ke siapa "

"Ya udah sekarang lo di mana? Biar gue yang jemput lo sekarang" ucap Chenle dengan panik

"Gue kirim alamatnya sekarang. "

Tut

Panggilan pun terputus

"Ma, aku jemput Zena dulu ya"

"Iya , kamu hati-hati ya"

Chenle segera mengambil jaket dan kunci motor matic milik Yeri.

Ia pun melajukan motornya dengan segera. Semoga saja, Zena baik-baik saja disana.

....

"Zena "

Chenle segera menghampiri Zena yang tergeletak di jalanan sepi dengan kondisi yang tidak baik-baik saja.

Ada beberapa luka memar di wajahnya serta rambut yang berantakan.

"Zena bangun Zen ... Lo kenapa hah?" Chenle menepuk pelan pipi Zena serta mengguncangkan tubuh gadis itu.

Namun Zena tetap bergeming dengan mata yang terpejam

"Zena lo kenapa hah.. " Chenle segera mengambil ponsel miliknya dan hendak menghubungi polisi.

Namun belumlah ia menekan tombol memanggil, sebuah tangan tiba tiba merebut ponsel satu-satunya itu dari tangannya

"Heh balikin!"

Chenle begitu terkejut karena dibelakangnya telah berdiri seorang pria dengan jubah hitam serta masker dan topi yang juga berwarna hitam

Tidak hanya satu, ternyata masih ada lagi yang bersembunyi di dalam mobil dan menunggu aba aba selanjutnya.

EVERYTHING FOR YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang