Kecelakaan

640 15 4
                                    

Daffa melajukan mobilnya. Sedangkan Aira sibuk dengan pikiran nya. Akhir akhir ini Aira sering di bikin tidak tenang oleh perkataan Daffa maupun perbuatan Daffa. Aira tidak ingin di tinggalkan oleh kakak kesayangan nya.

Aira sekarang sedang mengutak-atik ponsel nya. Matanya tertuju ke gambar boneka teddy bear yang besar. Tanpa pikir panjang, Daffa langsung melajukan mobilnya ke toko boneka.

Aira baru menyadari saat Daffa memarkirkan mobilnya di depan toko boneka.

"Loh bang??? Kok kita kesini???" tanya Aira bingung. .

"Udah ikut aja." jawab Daffa sambil tersenyum.

Aira mengikuti Daffa turun dan berjalan masuk ke dalam toko. Di dalam, Daffa menyuruh Aira untuk memilih boneka yang ia suka. Setelah mendapatkan boneka, Aira mengajak Daffa untuk pulang.

Sekarang mereka telah sampai di rumah. Sudah ada David dan lainnya di ruang tengah. Karena di rasa lelah, Aira pamit untuk ke kamarnya. Sedangkan Daffa duduk bersama teman temannya.

Aira langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Suara dering hp nya membuat Aira merasa kaget. Ia langsung melihat siapa yang menelpon nya. Tertampang sebuah nama my king di layar ponsel itu. Aira langsung mengangkat telfon tersebut.

My king 💕

"Halo"

"..."

"Udah donk sayang"

"..."

"Lg tiduran nih kalo kamu"

"..."

"Heleh gombal mulu"

"..."

"Iya deh iya gx gombal tapi modus"

"..."

"Hehe ... Jangan ngambek atuh"

"..."

"Iya iya aku percaya kamu serius"

"..."

"Iya dong sayang"

"..."

"Ok aku istirahat dulu ya"

"..."

Aira mematikan sambungan telfon nya. Ia menyimpan hp nya di sembarang tempat karena matanya sudah merasa ngantuk.

Di lain tempat, ada Reyhan yang sedang duduk di balkon kamar nya sambil bermain gitar. Kenangan bersama Nadine seketika muncul kembali. Tangan nya pun perlahan lahan memetik senar gitar.

"Gua kangen Lo Nadine!!! Gua mau Lo balik ke gua." teriak Reyhan frustasi. "Kenapa Lo tega ninggalin gua??? Gua sayang sama lo!!!" Air mata Reyhan terus mengalir deras.

*

"Deek, makan malam duluuuu." teriak Daffa dari bawah.

"Iya baaang." jawab Aira dari dalam kamar.

Aira segera melangkahkan kakinya ke ruang makan menemui Daffa dan yang lain untuk makan malam. Abang Abang nya tertawa saat melihat mata Aira yang seperti panda. Karena bingung, langsung bertanya.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang