Cowok aneh

1.4K 58 5
                                    

"Cie yang abis ngedate." goda Fahri yang di hadiahi tatapan tajam Aira

"Ngedate apanya🙄 cape gua." ucap Aira. Ia kemudian mengambil buku nya dan mengibaskan ke badan nya karena gerah.

"Biar pun cape tapi seneng kan Lo?? Hm hm hm." tanya Ivan sedikit menggoda.

"Iya sih tapi da gimana udah mah di hukum sama pak kumis eeh jantung malah senam." keluh Aira.

Teman teman nya terkekeh mendengar ucapan Aira barusan. Nyatanya sahabatnya ini diam diam menyukai Ridho.

Ridho Fatahilah. Itulah nama pria yang tadi bersama Aira. Ridho merupakan wakil ketua OSIS di sekolah Trisakti ini. Selain wakil ketua OSIS, Ridho juga menjabat sebagai ketua basket.

Banyak sekali yang mengidam idamkan Ridho untuk menjadi kekasihnya. Namun,, Ridho tak menggubris nya.

Ridho mempunyai alasan tersendiri mengapa ia dingin,, tak lain karna Ridho diam diam menyukai Aira.

Rino menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. "Huft ... Lo suka kak Ridho ya?" tanya Rino. Rino menatap Aira dengan tatapan menggoda.

"B aja tuh," ucap Aira bohong.

Seketika pipi Aira memerah saat membicarakan Ridho. Dan sekarang Aira tengah blushing.

"Ciee blushing ciee." teriak Aurel.

Aurel telah membangunkan singa yang sedang tidur. Kesabaran Aira kini telah habis dan sekarang ia sedang mengambil ancang ancang untuk menerkam mangsa nya.

Aira mengepalkan tangannya dan langsung mencubit pipi Aurel. "Awas Lo yaaa heeeuuuh!!" Aira terus mencubiti pipi Aurel.

Aurel memegangi pipinya dan mengelusnya karna sakit. Sesekali ia membalas cubitan Aira.

"Sakit kampret." Aurel dengan geram nya mencubit kembali pipi Aira

Fahri yang sedari tadi melihat tingkah Aira dan Aurel langsung memisahkan nya. Karena jika tidak, kepala nya akan pecah.

"Eeeh udah udah." ucap Fahri. Ya, lerai an Fahri berhasil membuat mereka berhenti.

"Kali ini Lo beruntung tapi awas lain kali gak akan gua biarkan!" ancam Aira.

Aurel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehe .... Ampun Ai, galak bener dah."

"Bodo amat heuh." ucap Aira lalu memalingkan wajahnya.

Teman temannya yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ini alasannya mengapa Aira di angkat sebagai keamanan. Selain galak, Aira juga mempunyai sikap tegas.

Sama halnya dengan Aira, teman teman Ridho pun menggodanya. Mereka sebenarnya tahu bahwa Ridho diam diam menyukai Aira.

"Jiakh ... Tau lah yang lagi bahagia," ucap Daniel.

Ridho menoleh ke arah kiri dan kanan. Ia tak sadar bahwa yang dimaksud Daniel adalah dirinya.

"Siapa?" tanya Ridho sambil berjalan ke tempat duduk nya.

"Ya Lo lah, kan abis nge-date sama Aira,"

Pletak!

Sebuah pulpen berhasil mendarat mulus di kepala Daniel. Membuat sang empu meringis.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang