Semua yang ada di markas sibuk memikirkan keberadaan Reyhan. Bagaimana jika yang di bilang Riyan benar benar terjadi?? Apa yang harus mereka lakukan???
Aira terbangun dari tidurnya lantaran suara adzan ashar telah berkumandang. Aira langsung mencari benda pipih lalu mengeceknya. Hasilnya masih sama tak ada balasan dari Reyhan. Aira pun memutuskan untuk mengambil air wudhu lalu sholat ashar.
Setelah sholat, Aira pergi ke balkon. Air matanya mengalir deras di pipi nya. Rasanya sakit saat orang yang sangat kita sayang berubah tanpa ada alasan.
"Ka--kamu berubah Rey, kamu gx seperti yang aku kenal." ucapnya dengan air mata yang terus mengalir.
*
Perasaan David tidak enak, tiba tiba saja ia kepikiran Aira. David yang sedang bermain PS menghentikan main nya sejenak. Ia langsung pergi ke kamar Aira.
David langsung membuka pintu tanpa mengetuknya dulu.
Cklek!
"Baby girl mana ya??" monolog nya dalam hati. David mencari ke seluruh sudut kamar hingga akhirnya David berjalan ke arah balkon.
David melihat Aira yang duduk sambil menangis sesenggukan. David bingung mengapa adik kecilnya menangis??? David pun berjalan menghampiri Aira. David menepuk pundak Aira dengan pelan membuat nya kaget.
"Sayang, baby girl??" panggil nya. Aira menoleh ke arah belakang dan mendapati David sedang berdiri. Tanpa aba aba Aira langsung memeluk David dengan erat. "Hey, kamu kenapa?? Cerita sama Abang." ucap David dengan perasaan bingung.
"Re--reyhan berubah bang, di--dia gx ada kabar hiks hiks." tangis nya semakin deras saat bercerita pada David.
"Gx ada kabar??" tanya David bingung.
"Iya hiks akhir akhir ini Reyhan sering gx ada kabar, bales chat lama dan tadi pagi kata bang Ervan Reyhan jalan sama aku padahal gx sama sekali." ucap Aira. David mengelus punggung Aira seraya menenangkan Aira.
"Maksud kamu Reyhan bohong sama Ervan??" tanya David menyelidik.
"I--iya hiks salah aku apa sama dia?? Ke--kenapa dia berubah??" ucapnya pada David.
"Sst ... udah jangan nangis, ntar Ade tanya aja baik baik sama Reyhan kenapa dia berubah." saran David. Aira hanya bisa menganggukkan kepala.
"Bang, Ade izin ke danau yaa." ucap Aira. David yang mengerti pun langsung menganggukkan kepala.
"Iya hati hati ya, apa mau Abang antar??" tawar David. Aira menggelengkan kepala.
"Gx usah, Ade sendiri aja." jawabnya sambil beranjak pergi.
David menggelengkan kepalanya. Ia tidak paham dengan sikap Reyhan yang sekarang. "Rey, Rey bener bener lu ya heuh." ucap David sambil berjalan.
Saat di ruang tamu, Aira bertemu dengan Bu Laksmi. Bu Laksmi kaget melihat mata Aira yang sembab.
"Nak, kamu kenapa??" tanyanya sambil mengelus pipi Aira.
"Aira gpp Bu, oh ya Aira izin ke danau ya." ucapnya dengan memaksakan senyum.
"Yasudah hati hati ya." pesan Bu Laksmi yang di angguki oleh Aira.
Aira pergi dengan menggunakan ojek online. Ia sangat menikmati hembusan angin sore saat di motor. David keluar dari kamar Aira dan berjalan ke ruang tengah menemui teman temannya kembali.
"Darimana Vid??" tanya Arif lalu memasukkan Chiki ke mulutnya.
"Dari kamar baby girl," ucapnya lalu duduk di samping Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...