Daffa menuruti perkataan Aira dan kemudian mereka semua pergi ke rumah Bu Laksmi. Sesampainya disana, Aira memeluk erat Bu Laksmi. Ia sangat menyayangi Bu Laksmi Aira juga sudah menganggap Bu Laksmi sebagai ibunya sendiri.
Baik Aira maupun Bu Laksmi pun menangis. Bu Laksmi sudah menganggap Aira sebagai anaknya sendiri. Bu Laksmi menyayangi Aira.
Setelah berpamitan, mereka pun pergi ke rumah Daffa. Selama di perjalanan Aira hanya diam melihat pemandangan dari balik jendela.
Tidak berapa lama, mereka semua sampai di rumah Daffa. Aira langsung mengambil pakaian dan langsung pergi ke kamar nya tanpa pamit pada Daffa.
Teman teman Daffa menyarankan agar Daffa lebih sabar menghadapi Aira. Aira masih butuh waktu untuk menenangkan hati dan pikiran.
"Sabar Daf,, Aira masih butuh waktu," saran Bagas sambil menepuk pundak Daffa pelan
"Iya Gas." Daffa menjawab dengan lemas
Daffa kemudian mengajak teman temannya serta teman adiknya untuk masuk ke dalam dan beristirahat.
Di kamar milik Aira yang bernuansa biru muda, sekarang Aira sedang duduk di dekat jendela. Semilir angin yang lewat membuat nya merasa damai. Enaknya sih sambil minum coklat hangat wkwkwk.
Aira kemudian mengambil buku diary nya dan menuliskan sebuah curahan hati nya.
Setelah membuat diary,, Aira menyimpan buku itu di dalam laci nakas agar tak ada satupun yang tau.Aira kemudian berjalan menuju kasurnya yang telah lama tak di tempati olehnya. Aira langsung merebahkan tubuhnya.
Aira memainkan ponsel nya. Seketika rasa rindunya pada David muncul kembali. Aira segera mencari kontak David kemudian mengirim pesan untuk David.
Bang David
Aira
Bang, kapan pulang? Aira kangen|Bang David
|Tumben nih peri kecil kangen sama Abang,Aira
Sepi tau gx ada Abang|Bang David
|Iya deh iya, nanti klo urusan Abang selesai Abang pulang kokAira
Promise?|Bang David
|Yeah dear,
|Ade sekarang istirahat gehAira
Siap bang|Bang David
|Good girlSetelah chattingan dengan David, Aira memutuskan untuk tidur. Aira mulai memejamkan matanya. Tanpa waktu lama sekarang Aira sudah berada di dunia mimpi nya.
Disaat Aira terlelap, Daffa diam diam masuk ke kamar Aira. Daffa melangkahkan kakinya dengan sangat hati hati takut adik kecilnya terbangun dari mimpi indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...