Reyhan dan Riyan pun melajukan motornya. Mereka bermain dengan sportif tak ada kecurangan yang di lakukan oleh keduanya.
Namun .... Rupanya malam ini bukan lah malam keberuntungan bagi Reyhan. Pasalnya, ia di kalahkan oleh Riyan dan itu artinya Reyhan harus bisa menaklukan Aira.
Reyhan turun dari motor nya dengan hati yang kesel karena Riyan. Ah sialan bagaimana caranya menaklukan Aira?? Ini harus Reyhan pikirkan dengan baik.
Reyhan berjalan menghampiri teman temannya yang sedang duduk di bawah pohon beringin.
"Curang Lo Yan." ucap Reyhan sambil menyeka keringat yang mengucur di dahi nya.
"Lo nya aja yg lelet hahaha ok karna Lo kalah jadi Lo harus taklukin Aira sampai Aira jadi milik Lo." tegas Riyan pada Reyhan.
"Ok lah, yaudah gua balik dulu." pamit Reyhan.
"Tumben inget rumah Lo,, biasanya juga kek gx punya rumah selalu tidur di markas." ledek Angga.
"Kampret," Reyhan menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan teman teman nya.
Saat Reyhan pergi, Ari langsung menanyakan taruhan tersebut. Ari takut jika Reyhan akan mendapatkan masalah jika memainkan Aira.
"Yan lu serius nyuruh Reyhan taklukin Aira??? Gimana sama kakak nya??? Kan lu tau Daffa kaya gimana." ucap Ari pada Riyan yang sedang minum.
"Justru itu Ri,, selama ini Reyhan kan selalu berhasil menaklukkan wanita nah sekarang gua pengen tau dia bisa gx taklukin Aira secara Aira kan susah buat di godain ya gua harap sih dari sini Reyhan bisa berubah gx mainin cewe lagi," jelas Riyan panjang lebar bagaikan rumus matematika
"Kalo gagal??" tanya Firman yang tak yakin dengan Riyan
"Kan belum di coba,, gua yakin Reyhan bisa berubah." Riyan kekeh dengan pendirian nya
"Yaudah kita percaya,, kalian mau ke markas atau pulang ke rumah???" tanya Angga
"Ke markas aja lah,,klo pulang ke rumah bisa bisa disita dah nih motor," jawab Riyan
Mereka semua pergi ke markas dan tidur. Sedangkan Reyhan??? Reyhan sedang mondar-mandir memikirkan cara untuk mendapatkan Aira tanpa ia sadari Ervan sudah ada di ambang pintu.
Ervan masuk dan duduk di sofa dekat kasur "Lo ngapain si Rey?? Mondar mandir kek setrikaan? Pusing gue liat nya," ucapnya. Ervan melihat lihat seisi ruangan
"Tadi gua balapan sama Riyan nah kita taruhan yg menang traktir dan yg kalah harus bisa taklukin cewe dan Lo tau??? Cewe itu siapa???" tanya Reyhan pada kakaknya
Ervan menggelengkan kepalanya. "Siapa emang??" tanya Ervan bingung
"Aira Bang." jawab nya singkat
"Ma--maksud Lo Aira adiknya Daffa???" Tanya Ervan meyakinkan
"Iya Bang." jawab Reyhan yang menatap lekat mata Ervan
"Gila Lo Rey,, udah batalin aja daripada Lo kena masalah sama Daffa." saran Ervan. Bukan Reyhan namanya jika tak bisa mengambil resiko.
"Gx bisa Bang gua harus bisa dapetin dia,, karna dia udah jatuhin reputasi gua di depan teman teman gua Bang," jelas Reyhan sambil mengepalkan tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...