Setelah membeli cemilan, Daffa kembali melajukan motornya ke rumahnya. Namun saat di persimpangan jalan, dari arah yang berbeda ada satu motor yang melaju dengan kecepatan tinggi sehingga ........
"AAAAAA"
Brak!
Bruk!
Daffa terhempas jauh dari motor nya. Ia mengeluarkan banyak darah dari kepala, hidung serta mulut nya.
Reyhan yang melihat itu langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak ingin orang tau bahwa dirinya lah yang menyebabkan Daffa kecelakaan.
Warga satu persatu datang ke tempat kejadian. Mereka langsung membawa Daffa ke rumah sakit.
Hampir satu jam Aira menunggu Daffa pulang dari minimarket namun nyatanya Daffa tak kunjung datang.
Rasa gelisah mulai menyelimuti hati Aira. Ntah sudah berapa kali ia mondar mandir seperti setrikaan.
Drrt ... Drrt ... Drrt ...
Hp Aira berbunyi. Ia langsung mengangkat telfon tersebut.
"Halo"
"..."
"Iya betul saya sendiri"
"..."
"Ini gx mungkin!! Ini pasti becanda"
"..."
"Baik saya kesana"
Aira terjatuh lemah dengan air mata yang terus mengalir di kedua sudut matanya. Ia tak menyangka bahwa Daffa kecelakaan. Melihat Aira yang menangis, Bu Laksmi langsung menghampiri nya.
"Neng Aira kenapa neng?? Kok nangis??" tanya Bu Laksmi khawatir.
"B--bang Daffa Bu, bang Daffa kecelakaan hiks hiks hiks." ucap Aira dengan suara yang parau.
Tidak hanya Bu Laksmi yang kaget, namun teman teman Abang nya pun sama. David, selaku sepupunya langsung mengajak Aira ke rumah sakit.
"Ayo kerumah sakit." ajak David yang di angguki oleh Aira.
*
Mereka segera menuju UGD, dimana Daffa ditangani. Banyak warga yang masih berada di area UGD. David menanyakan salah satu warga tentang kronologi kejadian tabrak lari tersebut dan warga pun menceritakan semuanya.
Tidak lama, dokter keluar dari ruang UGD dengan raut wajah yang terlihat sedih. Aira yang sedang menangis di pelukan Ridho langsung bangun dan menanyakan keadaan Daffa.
"Keadaan kakak saya bagaimana dok??" tanya Aira khawatir.
"Kecelakaan yang dialami saudara Daffa sangat parah sehingga membuat beliau koma." ucap dokter Rafi. Ucapan dokter tadi membuat tubuh Aira lemas dan hampir saja jatuh. Namun untung nya ada Ridho yang sigap menopang tubuh Aira.
"Bang Daffaaa hiks bangun bang adek mohon bangun hiks." Aira terus menangis di pelukan Ridho.
"Apa sudah di perbolehkan masuk dok??" tanya Arif pada dokter Rafi.
"Untuk sementara tidak bisa di jenguk terlebih dahulu sebelum pasien di pindahkan ke ruang ICU, kalau begitu saya permisi." ucap dokter Rafi lalu beranjak pergi.
Reyhan turun dari motornya. Ia langsung berlari ke arah kamar nya. Rasa takut, gelisah semakin tinggi. Pasalnya ia adalah orang yang menyebabkan Daffa kecelakaan.
Reyhan terduduk lemas sambil memeluk lututnya. Ia frustasi, bagaimana jika Aira tahu??? Apa ia akan memaafkannya??? Aaarrgh!!! Lama lama ia bisa gila.
Ting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...