Bel masuk berbunyi. Ridho mengantar Aira ke kelasnya. Tak lupa memberikan semangat.
"Dek Rara, yang semangat yaaa ... Bismillah dulu," ucap Ridho.
Aira tersenyum dan mengangguk. "Siap mas Idho,"
"Yaudah mas ke temen temen mas dulu yaa ..." pamit Ridho lalu melenggang pergi meninggalkan Aira.
Aira berjalan ke arah tempat duduknya. Tidak lama kemudian, guru pengawas datang. Mereka mengerjakan soal dengan semangat.
Berbeda dengan Aira yang sedang mengerjakan soal UKK, di taman ada Reyhan dan Nadine. Mereka kini sedang duduk di kursi taman.
"Reyhan ... Aku mau nanya," ucap Nadine.
Reyhan mengerutkan dahinya. "Nanya apa?"
"Kenapa kamu lebih milih aku di banding Aira? Padahal yang aku liat Aira sayang banget sama kamu,"
"Karna aku cinta nya sama kamu bukan sama Aira, kenapa kamu nanya gitu?" tanya Reyhan bingung.
"Gpp sih cuma mau nanya aja mmm ... Kamu kan cinta sama aku nih, berarti kamu bakal nurutin apapun yang aku mau dong?" tanya Nadine.
Reyhan tersenyum lalu mengelus lembut rambut Nadine. "Pasti sayang, apapun itu akan aku turuti."
"Makasih ya Rey," ucap nya riang.
"Sama sama sayang."
Mereka berdua bermain bersama di taman hingga akhirnya Nadine memutuskan untuk pulang.
Reyhan melajukan motornya ke markas. Setelah sampai di markas, ia memarkirkan motornya di dekat saung. Ia turun dari motor lalu berjalan menghampiri teman temannya.
"Hello hello how are you guys Reyhan datang yuhuu ..."
Pletak
Sebuah Aqua botol berhasil mendarat mulus di dahi Reyhan membuat sang empu meringis.
Reyhan mempercepat langkahnya menghampiri teman teman nya. Ia kemudian menoyor kepala Ari.
"Ah elaah Lo kenapa sih Ri? Sakit tau kagak nih dahi gua." ucap Reyhan sambil terus memegang dahi nya.
"Lagian Lo datang datang maen teriak teriak ae pengang nih telinga kita."
Reyhan terkekeh melihat tingkah Ari. Ia kemudian duduk di samping Angga. Ervan yang merasa lelah pun izin untuk tidur di dalam. Sebetulnya Ervan tidak tidur. Ia hanya berpura pura untuk mengetahui apa yang Reyhan ceritakan pada teman teman nya.
Berbeda dengan Reyhan yang sedang berkumpul bersama teman temannya, Nadine kini ada di sebuah danau bersama seorang pria. Mereka sangat akrab.
"Sayang, aku bahagiaaa banget sama kamu," ucap Nadine pada kekasih nya.
Pria itu tersenyum lalu membelai rambut Nadine. "Aku juga bahagia sama kamu sayang, oh ya kamu harus inget yaa sebentar lagi kita tunangan dan kamu gak boleh ada rasa sama Reyhan," .
Nadine mengacungkan dua jempol nya. Ia pun mengangguk. "Siap sayang, kamu tenang aja aku cuma mau manfaatin Reyhan kok jadi kamu gak usah takut kalo aku bakal ada rasa sama Reyhan karena .... Aku cinta nya cuma sama kamu,"
Pria tersebut tersenyum mendengar ucapan Nadine. Mereka pun bermain di sekitar danau.
*
Sudah hampir lima belas menit Ridho berada di depan pintu kelas Aira. Ia pun memutuskan untuk bermain ponsel agar tak bosan.
Seorang adik kelas yang tahu bahwa di luar ada Ridho pun langsung memberitahu Aira. Kabar tentang Ridho dan Aira yang sudah menjalin hubungan sudah tersebar luas di sekolah nya. Banyak yang mendukung dan tak sedikit pula yang tidak suka dengan bersatu nya mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...