berpisah dengan Ridho

511 22 6
                                    

Mereka berdua pun berangkat di antar oleh Rendy. Diam diam Rendy memperhatikan Aira. Ia bahagia saat melihat Aira tertawa lepas.

Sekarang, mereka sudah datang di Bandung. Aira dan Ridho akan menginap di vila Rinjani

"Selamat datang di vila Rinjani kembali teteh akang," ucap pemilik vila.

"Nuhun pak, saya titip Aira dan Ridho ya,"  ucap Rendy.

"Iya kang siap,"

"Kalau gitu saya pamit pulang nya,, dek, Ridho, Abang pulang ya kalian baik baik." ucap Rizky pada Aira dan Ridho.

"Hati hati bang," ucap mereka berbarengan.

"Siap," jawab Rendy.

Mereka berdua pun masuk ke dalam vila.  Seperti biasanya sang pemilik vila menyuruh Yasmin untuk melayani Aira dan Ridho.

*

Malam telah tiba. Perut Aira dan Ridho sedari tadi sudah demo untuk di beri makan. Yasmin yang sudah siap menghidangkan makanan pun langsung memanggil Aira dan Ridho yang sedang menonton tv di ruang tengah.

"Aa, teteh, makanan nya udah siap ayo makan." ucap nya dengan ramah.

Aira dan Ridho pun langsung bergegas ke ruang makan. Mereka segera menyantap makanan yang telah di hidangkan. Setelah selesai makan, Ridho menyuruh Aira untuk meminum obat. Aira pun menuruti perintah dari Ridho.

Waktu telah menunjukkan pukul delapan. Namun Ridho dan Aira blm merasa ngantuk.

Ridho dan Aira akhirnya memutuskan untuk jalan jalan keliling vila. Tak lupa sebelum nya mereka izin terlebih dahulu pada Pak Syarif.

Setelah mendapat izin, Aira dan Ridho pun mulai jalan jalan mengelilingi vila. Tak lupa Aira memakai jaket pemberian Ujang.

Banyak yang memandang Aira dan Ridho selama di perjalanan. Sebagian dari mereka mengenal siapa Aira dan Ridho.

Kini Aira dan Ridho sampai tepat dimana Ujang dan teman temannya berada. Ya, di saung. Salah satu teman dari Ujang melihat Aira. Ia pun memberi tahu Ujang.

"Jang, eta Aira." ucap Ridwan. Mata Ujang mengikuti arah tunjuk Ridwan.

Senyum nya seketika merekah indah. Akhirnya Aira datang kembali ke Bandung. Tapi? Siapa cowo yang bersama Aira? Mungkin seperti itulah pertanyaan Ujang yang selalu berputar di otak.

Aira dan Ridho selalu bergandengan tangan. Mereka sangat romantis. Ujang bangkit berdiri dan mulai memberanikan diri untuk menghampiri Aira dan Ridho.

"Neng," panggil Ujang. Aira dan Ridho menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Eih? A Ujang? Apa kabar?" tanya Aira dengan ramah nya.

"Baik neng, neng sendiri gimana kabar nya?" tanya Ujang.

"Baik juga a,"

"Syukur atuh neng kalo baik mah," jawab Ujang lalu senyum.

"Ekhm ..." deham Ridho. Dehaman itu membuat Aira tersadar bahwa dirinya sedang bersama Ridho.

"Eih mas, hehe." ucap Aira sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh a Ujang apa kabar?" ucap Ridho seraya mengikuti gaya bahasa Aira.

Aira dan yang lain terkekeh melihat tingkah Ridho barusan. Rupanya Ridho tengah merasakan cemburu saat Aira mengobrol dengan Ujang.

"Mas cemburu?" tanya Aira dengan sedikit menggoda.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang