Aira duduk di balkon dengan tatapan kosong nya. Air matanya terus mengalir dari pelupuk matanya. Sakit rasanya saat tahu bahwa orang yang ia sayang adalah yang menyebabkan Daffa meninggal.
Keadaan Aira sekarang buruk setelah tahu yang sebenarnya. Aira lebih suka menyendiri. Makan tak teratur, wajah yang kusam, rambut yang berantakan.
David merasa prihatin dengan kondisi Aira yang sekarang. Ada rasa ingin menghampiri adiknya dan memeluknya namun lagi lagi rasa takut itu muncul dan akhirnya David mengurungkan niatnya untuk menghampiri Aira.
*
"Mah, Pah tolong Reyhan hiks Reyhan gx mau di penjara." Reyhan terus memohon pada orang tua nya agar ia di bebaskan.
Leni dan Arya saling tatap. Mereka tidak tega dengan anak nya yang satu ini. Satu satu nya cara adalah meminta David untuk mencabut laporan nya.
Untuk sementara, Reyhan harus berada di kantor polisi terlebih dahulu. Sedangkan Leni dan Arya akan mencoba untuk meminta pada David agar mencabut laporan.
Sekarang, orang tua Reyhan telah sampai di rumah Aira. Leni mulai mengetuk pintu rumah.
Took ... Took ... Took ...
"Assalamualaikum." ucap mereka berdua.
"Waalaikum salam," jawab Bu Laksmi dari dalam rumah lalu membukakan pintu. "Eih ibu, bapak." sapa Bu Laksmi.
"David nya ada Bu?" tanya Leni pada Bu Laksmi.
"Ada, ada ayo masuk Bu, Pak." ajak Bu Laksmi. Mereka pun masuk dan duduk di sofa sedangkan Bu Laksmi memanggil David.
Tidak berapa lama, David datang. Ia mengerutkan dahinya bingung. Ada apa mereka datang pagi pagi?
David berjalan ke arah mereka dan duduk di antara mereka. "Ini ada apa ya?" tanya David bingung.
"Begini, saya ingin meminta kamu untuk mencabut laporan penangkapan Reyhan." ucap Leni.
"Saya tidak akan mencabut laporan itu, biar saja Reyhan mendekam di penjara." ucap nya yang mulai emosi.
"Ta--tante mohon sama kamu nak, to--tolong cabut laporan itu." Leni terus memohon pada David.
"Mau Tante nangis darah pun saya tidak akan mencabut laporan itu, Tante tau? Apa yang telah di lakukan oleh anak Tante? Dia menabrak Daffa hingga meninggal karna terobsesi oleh wanita sialan yang bernama Nadine! Dan kemarin, dia melukai adik saya demi membela Nadine!!" ucap David dengan nada yang sedikit tinggi.
"Kita mohon, tolong cabut laporan itu." kini Arya lah yang memohon pada David.
"Keputusan saya tidak bisa di ganggu gugat." ucap nya lalu pergi.
Leni menangis di pelukan suaminya. Bagaimana ini? Bisa hancur reputasi keluarga nya jika semua orang tahu bahwa anak seorang Arya Winata adalah pelaku tabrak lari.
*
Kruyuk ... Kruyuk ...
Perut Aira keroncongan karna lapar. Aira dengan langkah malas nya keluar dari kamar. Ia pun turun menuruni anak tangga. Matanya memicing saat melihat orang tua Reyhan ada di ruang tamu. Yang membuat nya kaget adalah saat melihat mamah nya menangis di pelukan papah.
Aira melangkahkan kakinya menemui mereka. "Mamah? Papah? Kok ada disini?" tanya nya bingung.
"Sayang, mamah minta tolong sama kamu, tolong bebasin Reyhan dari penjara." ucapan Leni membuat Aira membelalakkan matanya.
"Ma--maksud mamah? Si--siapa yang masukin Reyhan ke penjara?" tanya Aira yang masih tak mengerti.
"David, David yang sudah memasukkan Reyhan ke penjara hiks tadi mamah udah coba membujuk David untuk mencabut laporan nya tapi dia tetep gx mau hiks to--tolong." Leni terus meminta tolong pada Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Teen Fiction"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...