Main belakang?

542 18 0
                                    

Tes, air mata Aira kembali menetes. Ia sangat kecewa dengan Reyhan yang berubah seperti ini. Ada apa dengan Reyhan?? Mengapa ia berubah??? Apa salah nya?? Itulah yang selalu Aira tanyakan pada dirinya sendiri.

Aira memutuskan untuk masuk kamar dan tidur. Namun sebelum nya ia menghabiskan coklat hangat nya dulu.

Aira memasuki kamar lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur. Pelan tapi pasti matanya kini mulai terpejam.

*

"Deeek wooy bangun ntar telat ke sekolah nya." teriak David di sebalik pintu kamar Aira.  Bu Laksmi yang sedang menyiapkan makanan pun menghampiri David lalu menarik telinga David membuat sang empu meringis kesakitan.

"David!!! Jangan teriak teriak!!! Ini masih pagi."omel Bu Laksmi sambil menjewer telinga David.

"A--aduh Bu sakit Bu, ampun." lenguh David sambil berusaha melepaskan tangan Bu Laksmi.

"Makanya jangan teriak teriak!!! Kamu masuk ke dalam kamar Aira terus bangunin." perintah Bu Laksmi yang langsung di laksanakan oleh David.

David masuk ke dalam kamar Aira. Ia mendapati adiknya yang masih tertidur pulas.

Ide jahil seketika terlintas di benak nya. Ia pun langsung menggelitiki tubuh Aira membuat sang empu kaget.

"Huaaa geliii aduh aduh ampun gelii." racau Aira dengan mata yang masih tertutup.

"Bangun sayang, ntar telat." ucap David dengan lembut.

"Iya iya Ade bangun udah sana bang David keluar hus hus." usir Aira. David mendengus kesal atas perlakuan Aira. Aira pikir ia kucing?? Huh dasar.

"Dasar adik lucknut dikira kucing kali." gerutu David sambil melangkahkan kakinya keluar kamar Aira.

Dari dalam kamar hingga saat ini berada di ruang makan, David tak henti hentinya menggerutu membuat semua yg ada disitu bingung.

"Kamu kenapa Vid???" tanya Bu Laksmi sambil menyiapkan makanan.

"Itu loh Bu, masa aku di suruh keluar kaya kucing pake hus hus segala." adu nya kesal.

Satu detik, lima detik semuanya akhirnya tertawa karna tingkah David. David ngambek hanya karna hal seperti itu?? Seperti anak kecil saja.

"Bhahaha Lo kaya anak kecil tau gx hahaha." ucap Arif yang kemudian dapat pukulan dari David.

"Diem Lo kutil anoa." ucap nya kesal.

"Pms Lo??" tanya Aldi membuat David tambah kesal.

"Nyebelin Lo pada erosi nih gue." jawab nya kesal.

"EMOSI WOY EMOSI ADUUH." teriak Aldo membuat yang ada ruang makan menutup telinganya.

"Ah elaaah gx usah teriak Do, pengang nih telinga gue." ucap Bagas sambil mengelus telinga nya.

"Hehe ... Sorry, abis gue kesel sama David." ucap Aldo cengengesan.

Aira turun dari tangga dan berjalan ke arah ruang makan dengan pakaian yang rapih, serta tas yang digendong di pundak nya.

Aira mempercepat langkahnya menuju meja makan kemudian duduk di samping Rizky. Bu Laksmi yang sudah menyiapkan sarapan langsung menyodorkan roti pada Aira.

"Habisin ya sayang." ucap nya dengan lembut.

"Siap Bu," jawabnya dengan senyum.

David yang masih ada rasa kesal pun langsung menjahili Aira. Dari mulai mengacak acak rambut, menarik hidung sampai meniup telinga nya. Aira yang merasa terganggu langsung memberikan tatapan tajam pada David.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang