Mereka menatap Reyhan dengan perasaan iba. Berharap suatu hari nanti, Reyhan akan berubah.
Berbeda dengan Reyhan yang sedang memikirkan balas dendam, di forkafara sekarang sudah ada Aira dan yang lain yang sudah siap belajar karate.
Kurang lebih 1 jam mereka berlatih karate, sekarang waktunya mereka semua pulang.
Sambil menunggu teman teman nya yang ganti baju, Aira sekarang duduk di depan dengan keringat yang masih mengucur di dahi nya. Hembusan angin yang lewat membuat hati nya tenang.
Saat Aira sedang menikmati hembusan angin, tiba tiba saja Ridho menghampiri Aira dan memberikan satu botol minuman
Ridho duduk di samping Aira. "Dek,, ini minum dulu pasti haus," Ridho memberikan minuman itu pada Aira
Aira menoleh ke arah Ridho dengan mengerutkan dahinya kemudian tersenyum dan mengambil minuman yang di berikan Ridho
"Makasih ya Mas," senyum Aira seketika mengembang
Aira kemudian meminum air pemberian Ridho tadi. tanpa disadari teman teman nya sudah berada tepat di belakangnya
Ya, sedari tadi mereka melihat Aira yang salah tingkah karna Ridho. Rupanya Aira benar benar menyukai Ridho.
Vino akhirnya berdeham "Ekhm... Cie yang lagi pdkt an." deham Vino. Aira menoleh kebelakang dengan tatapan tajam.
"Ka--kalian??? Sejak kapan kalian disini???" Tanya Aira dengan gugup.
"Sejak 3 tahun yang lalu," celetuk Rino kemudian ia memalingkan mukanya
Aira bangkit dari duduknya dan segera menghampiri teman temannya yang sudah kurang ajar karna tak memberi tahu bahwa mereka telah siap
"Yeuh kampret ya kalian heuh." Aira berdecak pinggang karna kesal
Sekarang Aira sedang mengambil ancang ancang untuk mencubit teman teman nya. Namun langkahnya terhenti karena Ridho melarang nya untuk berantem
"Eeh, dek udah jangan berantem mending pulang,, dek Rara pasti cape." mau tidak mau Aira mengurungkan niatnya untuk mencubit teman temannya.
Aira akhirnya memilih menuruti kata kata Ridho untuk pulang. Benar seperti yang dikatakan Ridho, dirinya sangat lelah dan cape.
Aira langsung mengajak teman temannya pulang. "Pulang yu," ajak Aira. Teman temannya pun mengangguk
Masih melalui jalan yang sama yaitu jalan pintas maka dari itu, Aira harus menyiapkan mental yang kuat jika ia bertemu dengan cowo aneh itu.
Tepat 5 langkah lagi Aira akan melewati saung tempat Reyhan duduk. Dan lagi lagi Reyhan menghampiri Aira
"Hay neng,, ketemu lagi nih kita," godanya dengan mengedipkan mata
Aira yang melihat nya langsung bergidik ngeri. Hari ini sangat sangatlah menyebalkan. Mimpi apa semalam sampai harus bertemu dengan cowo macam ini
Pada awalnya, Aira tak mempedulikan tingkah Reyhan. Namun.... Karna Reyhan selalu menghalangi dirinya, Aira menghembuskan nafas dengan kasar dan memijat pelipisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira's diary [Lengkap]
Novela Juvenil"Salah gua apa sama lu Rey??? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan??? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal say...