Aira's diary [Lengkap]

Sakit tak berdarah

Nadine tersenyum lepas saat melihat Reyhan begitu membela nya. Ia kemudian pamit pulang untuk mengganti pakaian nya yang basah.

Aira terus berlari di temani oleh air mata yang mengalir deras di pipinya. Aira berhenti tepat di jembatan yang di bawah nya ada sungai. Rasa sesak nya kini memburu di dada.

Aira menghapus jejak air mata nya. Pikiran nya mulai menjalar kemana mana. Bayangan Daffa dan ayah nya seketika muncul.

Aira mulai berfikir untuk menyusul Daffa dan ayahnya. Ia menaikkan kakinya ke pembatas jembatan. Tatapan nya terus mengarah ke bawah. Mungkin dengan tiadanya dia Reyhan akan jauh lebih bahagia. Aira ikhlas jika Reyhan dengan Nadine kembali.

Aira mulai menaikkan lebih tinggi kakinya. Namun semua itu terhenti lantaran teman temannya yang mencegah Aira

Fahri dan yang lain berlari ke arah Aira dan segera menariknya dari pembatas jembatan.

"Ai! Lo gila ya? Maksud Lo apa hah? Mau bunuh diri?" ucap Fahri tak habis fikir dengan apa yang Aira lakukan.

"Lo kenapa nyegah gua? Kenapa Lo gx biarin gua mati hah?" ucap Aira sambil menangis.

"Lo boleh cinta!! Lo boleh sayang tapi Lo gx boleh bodoh!! Inget Ai bunuh diri gx akan nyelesaiin masalah!!!" jawab Ivan geram.

"Kalian gx akan paham dengan apa yang gua rasakan!! Lo inget?? Bang Daffa jadi korban bucin nya Reyhan sama Nadine!! Gua cape sama semua ini!!! Ke--kenapa bahagia gua selalu di rampas?? Gua pengen tenang dan satu satu nya jalan ya gua pergi nyusul ayah dan bang Daffa hiks ... hiks ... hiks ..." tangis Aira pecah. Teman temannya merasakan bagaimana sakit nya Aira.

Airin menelpon Arif untuk datang ke jembatan. Ia juga sudah menceritakan semua yang terjadi.

Tidak berapa lama, Arif datang dengan mobil nya. Ia kemudian mengajak Aira pulang.

Sesampainya di rumah, Aira langsung masuk ke kamarnya. Bu Laksmi yang melihat Aira seperti itu pun bingung. Bu Laksmi akhirnya bertanya pada Arif karena ia tidak mungkin bertanya langsung pada Aira.

Bu Laksmi menggelengkan kepalanya saat mendengar penjelasan dari Arif. Bu Laksmi tidak menyangka bahwa Reyhan Setega itu pada Aira.

*

Ari dan yang lain tidak habis fikir dengan sikap Reyhan yang terlalu bucin pada Nadine. Bisa bisa nya Reyhan membela Nadine padahal Reyhan sendiri tidak tahu awal nya bagaimana.

"Jangan mudah percaya sama Nadine Rey!! Mau gimana pun juga Nadine pernah nyakitin lo!! Nadine pernah ninggalin lo!! Jangan sampe lo salah pilih Rey!! Jangan sampe lo pilih sampah yang terlihat seperti berlian daripada berlian yang terlihat seperti sampah." ucap Riyan panjang lebar namun tidak di tanggapi oleh Reyhan.

Ari yang kesal karena Reyhan yang tak menanggapi omongan Riyan pun langsung menoyor kepala nya.

"Heh setan!! Kalo ada orang ngomong tuh di tanggapi!! Riyan udah panjang lebar ngomong dan Lo malah diem aja bisu Lo hah?" teriak Ari tepat di telinga Reyhan.

"Lo apa apaan sih hah? Pengan nih kuping gua!!!" ucap Reyhan lalu pergi dengan motor nya.

Angga dan teman temannya hanya bisa mengelus dada. Bingung dengan sikap Reyhan yang tidak pernah berubah.

Lain hal nya dengan Reyhan yang pergi ke club, Nadine kini sedang berada di taman bersama dengan seorang pria. Sifat Nadine dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah yaitu memanfaatkan kekayaan seseorang demi kesenangan nya sendiri.

Reyhan memarkirkan motornya di depan club. Ia kemudian berjalan ke dalam dan memesan miras. Mungkin dengan ini ia bisa melupakan segala masalah nya.