Mawar merah

584 13 3
                                    

Reyhan memutuskan untuk tidur agar tak terlalu memikirkan Aira. Namun usahanya untuk menyingkirkan bayangan Aira sia sia. Nyatanya Reyhan tak bisa berhenti memikirkan Aira.

"Huaaa gua kenapaaa ini aduuuh,, apa jangan jangan gua suka sama Aira? Ah tapi masa iya gua suka sama dia?"

Reyhan terus saja memikirkan perasaan yang di alami oleh hatinya. Sepertinya ada yang aneh dengan hati nya ini.

Namun .... Jika di pikir pikir Aira memang wanita kedua yang tulus mencintainya setelah mamah nya. Air matanya juga tiba tiba saja mengalir deras.

Ntahlah apa yang menyebabkan ia menangis tapi yang jelas ia melihat sebuah ketulusan dalam diri Aira.

Reyhan yang sedang memikirkan Aira seketika tersadar. Ia segera menepis bayang bayang Aira dari pikirannya.

*

Aira sekarang telah sampai di depan rumahnya. Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.

Aira melihat Abang abangnya yang sedang asyik bermain PS. Ide jail Aira seketika terlintas. Ntahlah sepertinya ia sangat bahagia saat menjaili Abang Abang nya.

"Assalamualaikum semuaaa Aira Stevi Zamora kembali yuhuuu." teriak Aira dengan sangat lantang membuat siapa saja terlonjak kaget.

Semua Abang nya menatap ke arah Aira dengan tatapan ingin memakannya. Jika seperti ini, keadaannya sudah gawat sepertinya ia harus cepat berlari memasuki kamar agar aman.

Namun baru saja Aira ingin melarikan diri, Rendy dengan sigap nya menangkap Aira. Membuat ia meminta ampun.

Setelah di rasa puas, Aira pun di bolehkan ke kamarnya. Aira mulai melangkahkan kakinya ke kamar.

Ah, lelah sekali rasanya hari ini tapi ... Ia senang karena bisa merawat Reyhan ya meskipun sifat Reyhan masih dingin padanya.

Aira duduk di tepi ranjang tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah foto dirinya dan Reyhan. Senyumnya merekah indah ia mengelus lembut foto Reyhan.

"Mungkin saat ini kamu belum bisa terima aku tapi ... Aku yakin suatu saat nanti kau akan mencintaiku ya meskipun itu adalah detik detik terakhir hidupku." ucap Aira dalam hati.

Aira menyimpan kembali bingkai foto tersebut. Tubuhnya terasa lengket dan akhirnya ia memutuskan untuk bersih bersih.

Setelah bersih bersih, Aira berjalan ke arah meja belajarnya. Ia memandang buku buku yang tertata rapi di atas meja. Aira duduk di kursi. Ia mengambil buku diary nya dan mulai menuliskan kata demi kata.

Bayang bayang Ridho seketika muncul kembali. Air matanya dengan cepat mengalir ke pipi mulusnya.

Tak menyangka dirinya dan Ridho kini sudah tidak ada hubungan apa apa lagi. Aira dengan cepat menghapus air mata nya. 

Sepertinya Aira harus menyudahi acara menulis nya. Rasa kantuknya kini sudah menguasai kedua matanya.

*

Hari ini Aira sudah mulai masuk ke sekolah kembali. Sekarang ia sudah menaiki jenjang yang lebih tinggi yaitu kelas XII.

Aira berdiri di depan cermin. Senyumnya sedari tadi tidak bisa lepas saat melihat bayangannya sendiri.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang