Back to home

523 18 0
                                    

Aira langsung keluar dari fb nya. Ia tak mempedulikan chat dari Daffa. Seketika hatinya menangis berbarengan sakit saat Daffa meminta maaf padanya.

Aira akhirnya memutuskan untuk tidur dan mematikan data seluler nya agar tak ada yang bisa menggangu nya.

😴😴😴😴😴

Pukul 05.00
Aira terbangun dari mimpi indahnya. Ia segera menuju ke arah kamar mandi untuk menunaikan sholat subuh.

Saat Aira hendak ke kamar mandi, ternyata Bu Laksmi sudah bangun dan sedang meracik bumbu yang akan di buat masakan nantinya.

Aira langsung menghampiri Bu Laksmi dan menyapanya. "Pagi Bu." sapa Aira yang berdiri di belakang Bu Laksmi

Bu Laksmi menoleh ke arah Aira dan menyapanya kembali. "Pagi juga neng,, neng udah bangun," sapa nya kembali sambil tersenyum

"Iya Bu,, Aira mau sholat dulu nanti setelah sholat Aira bantuin ibu." ucap Aira sambil berlalu pergi masuk ke kamar mandi

Seperti janji nya tadi, setelah sholat Aira membantu Bu Laksmi meracik bumbu dan menyiapkan segala keperluan warung.

Aira sangat senang bisa membantu Bu Laksmi. Dengan begitu, pekerjaan Bu Laksmi akan lebih cepat selesai. Selain itu, Aira bahagia walaupun Aira bekerja pada Bu Laksmi namun ia juga di beri tempat tinggal padanya.

~~~~~~~~~~~

Sekarang, Daffa telah siap untuk ke makam ayahnya. Daffa menghampiri teman teman nya yang sedang berada di ruang tengah.

"Guys,, gua ke makam ayah dulu ya" pamit Daffa dengan suara yang sedikit parau.

"Gua ikut Daf." ucap Sandi

"Gua juga Daf." tambah Arif.

Daffa hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Sementara yang lain diam di rumah.

Daffa pergi menggunakan mobilnya hanya saja Arif yang menyetir mobil karna Arif tau jika Daffa sedang tidak baik baik saja.

Sekitar 45 menit mereka menempuh perjalanan, dan sekarang mereka telah sampai di tempat parkiran.

Arif memarkirkan mobilnya sementara Daffa dan Sandi membeli bunga dan air untuk di taburkan di atas makam ayah nya.

Daffa dan Sandi berjalan ke arah makam ayahnya. Sesampainya disana, Daffa langsung membersihkan dedaunan yang jatuh serta rumput rumput yang tumbuh di sekitar makam. Setelah selesai Daffa berjongkok dan mulai mengirimkan doa untuk ayahnya.

Bulir air mata tiba tiba saja jatuh dari pelupuk matanya menuju pipinya. Daffa menyesali perbuatannya yang terlalu kasar pada adiknya. Ia merasa gagal menjalankan amanah dari ayahnya dulu sebelum meninggal.

Ya,, dulu saat Pak Aryo masih hidup beliau memberikan amanah pada putra sulung nya itu untuk menjaga Aira dan tidak boleh berlaku kasar padanya. Pada saat itu juga Daffa berjanji  akan menjaga Aira dengan baik.

Namun kini semua nya berbeda. Janji itu telah hilang dan Aira sekarang pergi karna ulahnya sendiri. Daffa menyesal seharusnya ia bisa mengontrol emosi waktu itu. Apalah daya, nasi sudah menjadi bubur penyesalan pun sudah  tak ada artinya lagi yang harus ia lakukan sekarang adalah mencari adiknya dan membawanya kembali pulang ke rumah.

"Maafin Daffa yah 😭😭 Daffa gx bisa menjalankan amanah dari ayah😭😭 Aira sekarang pergi ninggalin Daffa 🙁🙁 dan ini semua karna ulah Daffa 😔😔 ayah kecewa sama Daffa kan??? Maafin Daffa yah 😢😢 Daffa janji Daffa akan bawa Aira pulang," Daffa menangis tersedu sedu tak bisa menahan rasa sakit di hatinya.

Arif dan Sandi langsung merangkul Daffa dan menguatkan Daffa. Mereka tak tega melihat Daffa yang menangis oleh karena nya Arif mengajak Daffa untuk pulang. Pada awalnya Daffa menolak namun karna penjelasan dari kedua sahabatnya Daffa pun menuruti perkataan Arif dan Sandi.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Satu minggu sudah Aira tinggal bersama Bu Laksmi dan hari ini ia berniat akan pergi ke danau. Kebetulan pada hari Minggu warung makan Bu Laksmi tutup

Aira telah siap untuk pergi ke danau. Aira menghampiri Bu Laksmi di luar yang sedang menjemur pakaian. "Bu, Aira pamit ya" pamit Aira

"Loh??? Mau kemana toh???" tanya Bu Laksmi bingung.

"Mau ke danau sebentar," jawabnya sambil tersenyum.

"Yaudah hati hati ya sayang 😊." pesan Bu Laksmi. Aira lalu mencium tangan Bu Laksmi dan pergi

Aira pergi ke danau dengan berjalan kaki. Meski jauh, namun Aira tetap berjalan kaki karna menurutnya itu baik untuk kesehatan.

Sekarang Aira telah sampai di danau. Udaranya yang sejuk membuat ia merasa tenang dan damai. Aira kemudian berjalan ke arah kursi yang terletak di dekat danau dan duduk di kursi tersebut.

Jangan lupakan hobi Aira yaa,, meski sekarang tak bersama Daffa namun menulis tetap menjadi hobi nya. Seperti saat ini Aira sedang memegang sebuah buku note kecil beserta dengan pulpen nya. Jari jari nya yang lentik berhasil menari di atas kertas putih. Hatinya kini sedikit tenang.

Pada jam pulang sekolah, Ridho mengajak Daffa dan yang lain nya mencari Aira.

Semua tempat sudah mereka telusuri namun tetap saja hasilnya sama seperti yang lalu Aira tak ditemukan.

Hanya ada satu tempat yang belum mereka kunjungi yaitu danau. Jika kalian bertanya mengapa mereka tak mengunjungi danau hanya ada satu jawaban yaitu hanya Ridho dan Aira yang tau.

Ridho kemudian mengajak Daffa dan yang lainnya pergi ke danau karena feeling nya mengatakan bahwa Aira ada di danau.

Mereka semua pergi ke danau. Dan saat Arif sedang memarkirkan mobilnya Ridho memberi tahu bahwa ada Aira disana.

Daffa langsung keluar dari mobil dan berlari menemui Aira. Daffa langsung memeluk Aira dan menangis di pelukan adiknya.

"Dek maafin Abang,, Abang tau Abang salah maafin please pulang ke rumah." Daffa menangis memohon pada adiknya

Daffa tak menyangka adiknya melepaskan pelukannya dengan kasar. Aira kemudian menjauh dari Daffa

"Gx usah peluk gua!! Lo bukan kakak gua!" ucap Aira dengan berteriak dan menghindar dari Daffa

Daffa terus melangkah kan kakinya mendekati Aira. Tak peduli dengan teriakan adiknya itu. Aira pun berhasil di peluk kembali oleh Daffa.

Lama kelamaan Aira luluh pada perkataan Daffa. Aira menangis di pelukan nya.

Daffa kemudian mengajak Aira untuk pulang. "Dek kita pulang yu,, kita tinggal sama sama sama lagi ya," ajak Daffa yang di angguki oleh Aira

"Iya,, kerumah Bu Laksmi dulu karna selama ini gua tinggal di sana." jawab Aira dingin.

Daffa menuruti perkataan Aira dan kemudian mereka semua pergi ke rumah Bu Laksmi. Sesampainya disana, Aira memeluk erat Bu Laksmi. Ia sangat menyayangi Bu Laksmi Aira juga sudah menganggap Bu Laksmi sebagai ibunya sendiri.

Baik Aira maupun Bu Laksmi pun menangis. Bu Laksmi sudah menganggap Aira sebagai anaknya sendiri. Bu Laksmi menyayangi Aira.

Setelah berpamitan, mereka pun pergi ke rumah Daffa. Selama di perjalanan Aira hanya diam melihat pemandangan dari balik jendela.

Tidak berapa lama, mereka semua sampai di rumah Daffa. Aira langsung mengambil pakaian dan langsung pergi ke kamar nya tanpa pamit pada Daffa.



































Yeah... Akhirnya Aira kembali ke rumah ya guys Bang Daffa gx sedih lagi deh🤗🤗 happy reading guys jangan lupa tinggalkan jejak yaaa

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang