Don't sad

501 12 0
                                    

Selalu ada namun tak memiliki itu lebih sakit daripada tertusuk beribu jarum

~Ridho Fatahillah

Aira mempercepat langkahnya menuju gerbang. Saat telah sampai di depan gerbang ia langsung membuka pintu mobilnya dan betapa kagetnya ia saat mengetahui siapa yang di dalam mobil tersebut.

Mata Aira terbelalak saat melihat............

Daffa. Daffa??? Ia masih tak percaya bahwa yang ada di mobil itu adalah Daffa. Mengapa bisa??? Ini mobil David tapi??? Ah sudahlah tak perlu terlalu di pikirkan. Aira masuk ke dalam mobil tersebut dan duduk dengan kepala yang menunduk.

Daffa menjalankan mobilnya hanya beberapa meter dan langsung memberhentikan nya kembali. Daffa langsung memeluk Aira membuat empunya kaget

Daffa melepaskan pelukan nya dan menatap lekat adiknya. "Maafin Abang de,, gara gara Abang terlalu keras marahin kmu,, kamu jadi trauma cerita sama Abang,, maaf de." Daffa menatap Aira sangat lekat

"Ade yang seharusnya minta maaf bang,, Ade takut cerita sama Abang tentang Reyhan dan Ridho 😢😢 A--ade udah mulai ada rasa sama Reyhan tapi .... Ade juga suka sama Ridho," Aira menangis di pelukan Daffa dan Daffa mengelus kepalanya lembut.

"Jangan nangis ya sayang, Abang ada untuk kmu, kamu jangan takut lagi cerita tentang Reyhan ya ... Abang gx akan marah," Daffa menenangkan peri kecil nya.

"Iya bang ... Kruyuuk... Kruyuuk..."  suara perut Aira berbunyi dan Daffa yang mendengarnya tertawa kecil. Adiknya lapar ternyata

"Kita ke KFC yu hehe kmu laper ya dek," Daffa tertawa sambil mengelus pipi Aira.

Aira memalingkan mukanya dari Daffa karna malu. Ya, perutnya ini benar benar tidak bisa di kompromi huh memalukan

Daffa membawa Aira pergi ke KFC sesampainya disana, Daffa memesan  spicy chicken katsu Aira pun sama seperti Daffa.

Setelah selesai makan, Daffa dan Aira pun pulang. Sesampainya di rumah, Aira langsung pergi ke kamar tanpa pamit terlebih dahulu.

Daffa yang mengerti dengan keadaan adiknya pun membiarkan nya. Aira membutuhkan waktu untuk sendiri.

~

At rumah Ridho.

Ridho memarkirkan motornya di garasi  rumah. Ia turun dari motornya dan segera masuk ke rumah. Ia tau bahwa kakaknya pasti sedang berada di rumah Daffa. Ridho hanya tinggal berdua dengan Arif. Orang tuanya selalu sibuk mengurusi bisnis di luar negeri.

Ridho masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang tak tenang. Otaknya tak mau  berhenti memikirkan Aira.  Apa benar gadis kecilnya sakit??? Atau hanya alasannya saja untuk menutupi masalahnya dengan Aira??

Ridho berjalan menaiki tangga dengan hati yang gelisah. Ridho langsung masuk ke dalam kamar. Ridho berjalan ke arah sofa yang berada di dekat tempat tidurnya dan mendudukkan tubuhnya di sofa.

Ridho merogoh hp nya yang berada di saku celana. Ia mencari nama kontak Aira dan mengirim pesan pada nya.

Dek Rara

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang