Menjauh dari Reyhan

1.4K 31 4
                                    

Air mata Aira mengalir semakin deras. Ia tidak menyangka dengan apa yang di lakukan Reyhan. Ia pikir Reyhan telah benar benar berubah namun ia salah Reyhan masih saja mengulang kesalahannya. Aira menghapus air matanya. Ia menatap lekat Nadine dan Reyhan.

"Salah gua apa sama lu Rey? Knpa lu tega jadiin gua sebagai pelampiasan? Gua tulus sayang sama lu,, gua cinta sama lu tapi knpa lu sakitin hati gua??? Sampai kapan lu giniin gua??? Kapan lu bisa tulus sayang sama gua? Oh iya gua tau lu bakal sayang ketika gua pergi dari hidup lu😭😭😭. Jaga diri lu baik baik. Meski lu gx pernah sayang sama gua,, gua akan tetep sayang sama lu bahkan sampai gua mati pun gua akan tetep sayang, untuk Lo Nadine ... Jaga Reyhan. Gua pulang ya Rey,, udah sore hehe i love you Reyhan Arya Winata."

Aira pergi meninggalkan Reyhan dan Nadine yang masih terdiam mematung. Reyhan tak percaya bahwa Aira telah kembali ke Jakarta. Perasaan Aira benar benar hancur. Berulang kali ia memberi kesempatan pada Reyhan dan berulang kali pula Reyhan menyia-nyiakan kesempatan itu.

*

Sejak satu setengah jam yang lalu Ridho mondar mandir tidak karuan. Pikiran nya terus saja tertuju pada Aira. Ia khawatir dengan keadaan gadis kecil nya.

Drrt ... Drrt ... Drrt ...

Ponsel Ridho tiba tiba saja berdering. Ia berharap itu adalah telfon dari Aira. Namun saat Ridho melihat ponselnya ternyata yang menelpon adalah Aldi.

Ridho langsung mengangkat telfon tersebut.

Bang Aldi

"Halo bang"

"..."

"Engga emang kenapa bang?"

"..."

"Yaudah Ridho cari Aira dulu"

"..."

"Iya bang"

Ridho segera menyambar kunci motornya lalu pergi mencari gadis kecil nya.

Aira terus berjalan sambil menangis hingga sampailah Aira di markas black Eagle. Di sana juga ada Ervan yang sedang main bersama teman teman nya.

Riyan yang tadi nya ingin minum, matanya tak sengaja melirik ke arah Aira. Riyan bingung, ada apa dengan Aira? Mengapa Aira menangis? Ia langsung memberi tahu Ervan.

Ervan menoleh ke arah yang di tunjukkan oleh Riyan. Ia bangkit berdiri dan segera menghampiri Aira.

"Dek? Adek kenapa?" tanya Ervan saat sudah berada di hadapan Aira.

Aira menatap lekat Ervan. Ia menyeka air matanya lalu memeluk Ervan. Meskipun Ervan bingung, ia tetap membalas pelukan dari Aira.

Aira melepaskan pelukannya. "Reyhan bang, tadi Aira liat Reyhan sama Nadine."

Mereka semua terdiam termasuk Ervan. Mereka merasa bersalah pada Aira karena sudah menutupi kebohongan Reyhan. Kini Aira telah mengetahui itu.

Ervan terdiam dan menundukkan kepalanya. "Ma--maafin Abang dek,"

Aira mengerutkan dahi nya. "Maaf untuk apa?"

"Se--sebenarnya ... Reyhan gx benar benar putus sama Nadine,"

Jdar

Bagai tersambar petir di siang bolong. Hatinya sakit saat mendengar pernyataan Ervan barusan. Aira kemudian menatap satu persatu teman teman Reyhan.

Aira's diary [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang