Selamat membaca
.
.
.Perpisahan.
Satu kata itu terasa begitu menyesakkan untuk beberapa orang.
Apalagi Rosé.
Berpisah dengan Taehyung sebenarnya sangat sulit untuk bisa dilakukan.
Ditambah, harus menjalani hubungan jarak jauh nanti ketika lelaki itu pergi ke Kanada.
Lalu, besar pula kemungkinan dia dan teman-teman sekelasnya saat ini, berpisah kelas. Tak lagi berada di satu kelas yang sama.
Begitulah. Perpisahan tak pernah di diinginkan, oleh siapapun.
Tapi, bukankah setiap pertemuan harus ada perpisahan? Dan setiap perpisahan akan mendatangkan pertemuan?
Acara perpisahan berlangsung meriah.
Selain untuk menjadikan hari ini sebagai momen tak terlupakan bagi alumni, juga menjadi sarana mereka melepaskan semua perasaan bersama dengan teman-teman yang tak tau kapan akan bertemu kembali.
Band-band yang diundang sekolah, benar-benar memeriahkan acara. Apalagi beberapa orang yang berpartisipasi memberikan pertunjukkan. Benar-benar membuat acara semakin semarak.
Tawa dan teriakan bersahut-sahutan di lapangan paling luas yang dimiliki SMA Planetarium itu. Panggung tak terlalu besar, namun juga tidak kecil, berdiri kokoh disana.
Meski terik mentari terasa begitu menyengat, namun semangat para siswa SMA Planetarium tak mengikis. Malah semakin bertambah seiring waktu.
Mereka semua mempunyai satu pemikiran yang sama, bahwa hari ini adalah hari dimana mereka harus bersenang-senang, menghabiskan waktu sebaik mungkin, sebelum nanti berjalan di jalan masing-masing yang berbeda.
Rosé tersenyum lebar melihat pemandangan siswa yang berkerumun di depan panggung, bernyanyi bersama band yang sedang tampil. Gadis itu tengah berada dipinggir lapangan. Dibawah sebuah pohon besar.
Disebelahnya ada Taehyung. Berdiri melipat tangan didepan dada dan menikmati suasana ramai disana.
Taehyung tersenyum.
Kapan lagi dirinya bisa merasakan hal seperti ini?
"Mikirin apa?" sebuah tanya dari kekasihnya, membuat Taehyung menolehkan kepala. Mendapati Rosé tengah tersenyum manis kearahnya.
Taehyung memalingkan wajah menatap kerumunan, lalu kembali menatap Rosé.
Taehyung menggeleng pelan. "Enggak. Cuma, aku lagi mikirin, apa nanti masih bisa ngerasain hal kayak gini bareng mereka?"
Rosé mengangguk paham. Ikut menatap kerumunan juga.
Diam-diam menghela napas.
"Sana samperin temen kelas kakak. Masa-masa kayak gini tuh harus di gunain dengan baik. Bikin kenangan yang banyak bareng mereka sebelum kalian bakal jarang ketemu lagi,"
Taehyung kembali tersenyum. Mengangkat tangannya mengacak rambut Rosé.
"Oke. Aku kesana dulu ya?" kata pemuda itu pamit yang dibalas anggukan oleh Rosé.
Taehyung kemudian beranjak. Berlari mendekati teman-temannya. Berbaur disana, menikmati lagu bersama-sama.
Rosé tertawa melihatnya. Gadis itu mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen tersebut. Masih dengan senyum terpatri di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZigZag
Random[Completed] "Zigzag itu apa?" "Berliku," "Kayak hidup?" "Iya," Hanya segelintir cerita tentang dia dan mereka. ~•°•°•~ *cerita ini murni karya penulis. Segala hal dalam cerita adalah HALU atau IMAJINASI penulis. Sifat tokoh dalam cerita, tidak sama...