Z • 19 | Lari

740 116 21
                                    

Selamat membaca
.
.
.



"KAK ROSÉ! LARI YUK!" teriak Jisung di sabtu pagi.

Pemuda SMP itu sudah rapi dengan baju kaos hitam dan celana training biru gelap, juga sepatu olahraga berwarna hitam-putih.

Jisung berdiri didepan pintu kamar kakak perempuannya.

Tak kunjung mendapat jawaban, Jisung jadi maju dan menggedor-gedor pintu kamar Rosé.

"KAK! BANGUN WOE! AYO LARI PAGI SAMA ICUNG!" teriak pemuda itu sambil menggedor-gedor pintu kamar Rosé dengan brutal.

Rosé yang masih bergelung di dalam selimutnya, mulai terganggu.

Siapa yang berani ganggu mimpi indahnya sama Kak Taehyung sih?!

Dengan kesal gadis itu bangkit tanpa merapikan selimutnya. Dia beranjak mendekati pintu kamar.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Rosé yang tengah menguap lebar. Rambutnya berantakan, wajahnya bengkak.

Jisung menatap jijik kearah kakaknya itu. "Mandi sana! Abis itu temenin Icung lari pagi. Gak ada penolakan!" ucap pemuda SMP itu sambil mendorong tubuh Rosé agar kembali memasuki kamar.

"Apasih?! Lari sama bang Chan aja sana!" sungut gadis itu sambil menguap lagi.

Rosé ingin kembali melanjutkan mimpinya. Lumayan, dia jadian sama Kak Taehyung didalam mimpi. Mana mereka romantis banget tadi, hampir ciuman lagi. Tapi Jisung malah mengganggunya.

Sial*n banget tuh bocah!

"Bang Chan ada kelas pagi, hari ini! Jadi lo yang nemenin gue! Awas kalo nolak! Gue hack laptop lo, terus nge delete all about k-pop milik lo! Mau?" ancam pemuda SMP itu.

Jisung menyeringai saat Rosé merengut kesal.

"Iya iya. Ish! Mentang-mentang lo hacker gadungan, ancamannya gitu mulu!" ujar Rosé kesal. "Oke, gue siap-siap dulu. Tunggu!"

Dan gadis itu berlalu menuju kamar mandi.

Mandi dengan kilat lalu mengganti bajunya yang kembaran dengan Jisung. Hanya saja, baju milik Rosé berlengan panjang sedangkan milik Jisung berlengan pendek.

Setelah mengganti pakaiannya, Rosé mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas. Gadis itu lalu keluar kamar dan menemui Jisung yang sedang menunggu di lantai bawah.

"Ayo!" ajak gadis itu saat sudah sampai di samping Jisung.

Mama Minyoung yang ada di ruang makan, mendekati kedua anaknya di ruang tengah.

"Mau lari ya?" tanya beliau sambil mengelus kepala si bungsu.

"Iya, Ma. Pergi dulu ya?" pamit Rosé sambil mencium punggung tangan sang ibu, diikuti oleh Jisung.

"Bye, Ma!" ujar Jisung sambil melambaikan tangannya.

Kedua muda-mudi itu lalu pergi keluar rumah mereka.

Matahari belum muncul. Jam masih menunjukkan pukul 5.30 pagi.

"Gila Sung! Masih pagi bener ini!" keluh Rosé sambil melihat langit yang masih gelap.

"Ya namanya juga lari pagi. Kalau kita larinya jam 7, gak seru. Matahari udah naik," balas pemuda itu yang mulai berlari.

Mereka berdua lari di pinggir jalan, masih di komplek rumah mereka.

Rencananya sih mereka mau lari ke ujung komplek bagian dalam. Kearah rumah Lisa dan Mina.

Ada taman luas yang berisi lapangan basket dan volly disana. Ada juga tempat khusus yang biasa digunakan untuk berlari di pinggir lapangan.

ZigZagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang