Z • 71 | Rapotan

252 56 6
                                    

Selamat membaca
.
.
.



Hari-hari berlalu.

PAS semester 2 sudah selesai seminggu yang lalu. Dan hari Jumat besok adalah pengumuman kenaikan kelas.

Btw, kelas 12 sudah selesai dengan pengumuman kelulusan. Semua siswa kelas 12 dinyatakan lulus.

Mereka juga akan melakukan acara graduation serta perpisahan setelah pengumuman kenaikan kelas bagi adik-adik kelasnya.

Senin adalah acara graduation yang hanya dihadiri kelas 12, para Guru, anggota OSIS, orang tua siswa kelas 12, serta yang bersangkutan dengan siswa kelas 12 itu sendiri. Lalu di hari Kamis akan diadakan acara perpisahan untuk kelas 12 yang dilakukan di sekolah. Katanya banyak band-band terkenal yang datang.










Rosé sedang duduk didalam kamarnya. Diatas ranjang. Ini kamis malam. Besok adalah pengumuman kenaikan kelas serta pengambilan raport yang mengundang orang tua siswa.

Biasanya, para siswanya akan dikumpulkan di aula untuk pengumuman ranking sedangkan orang tua berada di dalam kelas putra-putri mereka masing-masing untuk mengambil raport.

Disinilah biasanya terjadi serangan jantung massal yang dirasakan para siswa karena para orang tua lah yang harus mengambil raport mereka. Atau boleh diwakilkan wali.

Sedangkan mereka bahkan dibiarkan terjebak di dalam aula tanpa tahu ekspresi orang tua mereka dikelas.


Tau kan pasti gimana rasanya?



"Ini perpisahan udah tinggal menghitung hari nih?" Rosé bertanya pada dirinya sendiri.

Sedari tadi pikirannya bukan tertuju pada orang tuanya yang akan datang mengambil raport ke sekolah, tapi pikirannya tertuju pada hari perpisahan kelas 12.

Ya gimana?

Pacarnya kelas 12. Eh, udah lulus dong.

Apalagi Taehyung akan melanjutkan sekolah ke Kanada. Gimana dirinya tidak kepikiran?

Taehyung hanya tinggal menunggu pengumuman hasil tes seleksinya. Jika lolos, dia akan langsung terbang dan tinggal di Kanada. Untuk mengurus segala dokumen registrasi dan mulai bersekolah disana.


Yahhhh, ldr dong.


Rosé menghembuskan napas panjang.

Dia menopang dagu dan menatap keluar jendela. Gelap.

"Rosé lo harus kuat! Lo pasti bisa! Lo cuma perlu percaya sama Kak Taehyung dan juga diri lo sendiri. Ldr bukan masalah besar kalau rasa percaya kalian kuat," Rosé mengangguk mantap. Dia tersenyum lebar kemudian.




Tapi, apa benar hubungan ldr bisa bertahan hanya dengan mengandalkan kepercayaan? :')





~•°•°•~





SMA Planetarium dipenuhi oleh siswa kelas 10 dan 11 juga orang tua masing-masing. Ada yang mengajak Ayahnya, ada juga yang mengajak Ibunya. Ada pula yang mengajak Wali, seperti Kakak atau salah satu sanak keluarga.

Rosé sendiri yang datang adalah Papa Seojoon. Bisa dibilang bahwa anak komplek Black Hour yang datang adalah para Bapak.

Mana mereka datengnya barengan. Kumpul juga bareng. Terlihat mempesona.

Ada Papa Seojoon yang datang bersama Rosé. Beliau memakai kemeja panjang hitam polos yang dua kancing atasnya dilepas. Duh, panas banget. Cuacanya yang panas. Celana jeansnya berwarna hitam panjang. Sepatu juga hitam. Jam tangan hitam. Rambut hitam disisir ke atas mengekspos bagian jidat. Sampe kacamata pun hitam. Udah kayak mau melayat aja.

ZigZagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang