Selamat membaca
.
.
.Hari kedua sekolah.
Rosé berjalan keluar dari dalam rumahnya. Membuka pagar besar, lalu menatap jalanan didepan rumahnya yang lenggang.
Gadis dengan rambut sepunggung itu berhenti didepan pagar besar rumahnya. Diam disana menunggu kedatangan dua sahabatnya.
Ini masih terlalu pagi sebenarnya untuk berangkat sekolah. Tapi, dia ingin merasakan udara pagi sesekali. Jadi memilih menunggu diluar rumah. Adik serta abangnya saja masih leha-leha didalam rumah selepas sarapan. Orang tuanya sudah pergi lima menit lalu.
Berdiri sambil memperhatikan rumah-rumah besar dari depan rumahnya, Rosé tiba-tiba terdiam ditempatnya.
Mulutnya menganga dengan mata melebar.
'GILA!'
'GANTENG BANGET!'
'MAMA! ANAKMU MAU PINGSAN, TOLONG!'
Batinnya menjerit saat melihat sesosok pangeran yang entah datang dari negeri mana, keluar dari gerbang rumah yang berada diseberangnya.
Rosé menggigit bibir bagian dalamnya. Ia merutuki diri dalam hati.
'Sial! Lo kemana aja bisa melewatkan sosok cogan begitu, Rosé?!'
Rosé memperhatikan laki-laki yang baru ia sadari seragamnya sama dengan dirinya.
'WAIT?! JANGAN-JANGAN MURID BARU?? OEMJI HELLOOO?!'
Laki-laki itu kembali kedalam setelah membuka gerbang. Tak lama, keluar lagi dengan sebuah motor sport berwarna hitam. Kepalanya tertutup helm fullface.
"Keren banget, gila!" gumannya sambil menatap motor sport itu yang melaju kencang meninggalkan komplek.
"Kak!" tepukan pada bahunya, menyadarkan Rosé dari lamunan.
Dia menatap adik juga abangnya yang sudah berdiri disebelahnya sambil menatap dirinya bingung.
"Ngapain bengong depan gerbang? Kayak orang ilang aja lo kak," adik Rosé, Jisung menggelengkan kepala menatap kakaknya.
"Tau si kakak. Ada apa sih?" Chanyeol, abangnya juga menatap Rosé dengan alis terangkat.
"Itu, ada pangeran dari negeri dongeng. Ganteng banget. Kayaknya kakak jatuh cinta deh," Rosé menjawab sambil memegang dadanya.
Jisung dan Chanyeol mendatarkan ekspresi wajah mereka.
Tak heran dengan saudara mereka yang otaknya selalu hilang jika melihat cowok ganteng.
"Terserah deh. Adek capek. Bang, ayo berangkat!" Chanyeol mengangguk, lalu berbalik untuk mengambil mobil.
"Kak Lisa dateng tuh! Sana pergi!" Jisung menggerakkan dagunya kearah sebuah mobil yang mendekati mereka.
"Dih, ngusir!" dengan jahil, diacaknya rambut sang adik. Lalu segera berlari mendekati mobil Lisa, yang sudah ada Mina duduk manis di kursi penumpang belakang.
"Kak Rosé! Rambut adek jadi berantakan lagi kan!" Rosé tertawa mendengar keluhan adiknya.
"Rasain! Udah ya, kakak berangkat! Bye dek!" Rosé melambai. Lalu berteriak saat mobil milik Chanyeol sudah mulai keluar, "KAKAK BERANGKAT YA BANG!"
"IYA! HATI-HATI!"
Lalu mobil milik Lisa melaju, meninggalkan komplek perumahan mereka.
"GILA, GAESSS! KALIAN TAU GAK?!" Rosé menatap Lisa yang sedang menyetir dan Mina yang duduk sendiri di kursi belakang, bergantian dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZigZag
De Todo[Completed] "Zigzag itu apa?" "Berliku," "Kayak hidup?" "Iya," Hanya segelintir cerita tentang dia dan mereka. ~•°•°•~ *cerita ini murni karya penulis. Segala hal dalam cerita adalah HALU atau IMAJINASI penulis. Sifat tokoh dalam cerita, tidak sama...