Z • 70 | PAS Semester 2

281 54 21
                                    

Wah, udah chapter 70 aja
:')


Selamat membaca
.
.
.

Taehyung mulai mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan untuk mendaftar di Universitas favorit yang ada di Kanada. Oh iya, dia nanti akan tinggal di Vancouver.

Ayah Soohyun dan Bunda Yeji juga membantu sang anak untuk mempersiapkan semuanya dari sekarang.

Pendaftaran disana sudah terbuka, Taehyung hanya perlu mendaftar dan mengikuti tes masuk lalu menunggu hasil akhirnya. Yang sudah pasti ia akan lolos.

Rosé juga disibukkan dengan masa ulangan akhirnya. Gadis itu sibuk belajar, entah sekedar membaca materi atau melatih soal-soal.

Jadwal PAS tinggal menghitung hari. Namun banyak juga siswa yang masih bersantai-santai. Seperti Jungkook. Sepupu Rosé yang satu itu malah asik bermain game online di dalam kamarnya.

Mari tinggalkan saja pemuda bergigi kelinci itu yang sampai sekarang belum juga berhasil menaklukkan hati si adik kelas, Audit.



Rosé sedang berada di meja belajarnya saat ini. Mempelajari ulang materi Bahasa Inggris sembari telponan dengan Taehyung.

Ini sudah malam, tepatnya pukul setengah sepuluh. Dan sudah hampir dua jam sambungan telepon antara dirinya dan Taehyung terhubung.

"Tidur gih. Cukup belajarnya. Udah lama banget loh. Nanti kamu nambah pinter," kata Taehyung lewat telepon.

"Emang kakak gak mau punya pacar pinter?" balas Rosé masih menjawab beberapa soal di buku paketnya.

"Mau sih. Mau banget. Tapi ya jangan sampe gak peduli kesehatan juga kalau mau jadi pinter. Udah sana, lanjut besok lagi. Kasian otak kamu,"

"Hmm. Iya juga sih," Rosé mengangguk-angguk setuju. "Oke deh! Aku selesain satu soal lagi, baru abis itu langsung istirahat."

"Nah, gitu lebih bagus."

Lalu Rosé memfokuskan diri menjawab satu soal lagi. Mengamati dan memahami pertanyaannya dahulu sebelum menganalisis jawaban yang dirasa tepat.

Rosé menyelesaikan pekerjaannya tak lama kemudian. Menyempatkan diri meregangkan otot tubuhnya yang dipakai duduk selama berjam-jam. Kemudian merapikan meja belajarnya.

"Ah, akhirnya selesai juga. Kak Tae! Masih disitu?" Rosé mengambil ponselnya dan berjalan ke ranjang.

"Masih. Udah selesai? Gih sana, istirahat."

"Nanti dulu. Mau kencing,"

"Temenin gak?"

"Ish! Ya enggak lah! Ngapain coba?"

"Kan siapa tau gitu, gak berani ke toilet sendiri."

"Aku gak sepenakut itu kali. Udah ya, aku ke toilet dulu. Matiin gak?"

"Biarin aja dulu,"

"Ngohgey,"

Rosé kemudian meletakkan ponselnya diatas ranjang dan dia beranjak menuju toilet. Sekalian mau cuci muka dan gosok gigi lagi.

Beberapa menit kemudian, Rosé kembali dari kamar mandi dan langsung merebahkan tubuh di atas ranjang. Bukan merebahkan, tapi melempar tubuhnya sendiri karena tiba-tiba sangat mengantuk.

Taehyung diseberang sana yang meletakkan ponselnya tepat disamping telinga, sedikit terlonjak mendengar suara gaduh dari telepon.

"Astaga Rosé! Kamu ngapain?" suara Taehyung terdengar lumayan keras karena sedari tadi sambungan telepon terhubung, Rosé mengaktifkan mode loudspeaker.

ZigZagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang