SEKALI LAGI!
SELAMAT HARI IBU EMAKKU!
Selamat membaca
.
.
.Jennie menggigit bibir bawahnya sambil menatap dua orang pemuda yang tidak jauh darinya sedang membicarakan entah apa dengan serius.
Jennie takut dua orang itu tiba-tiba baku hantam seperti tahun lalu.
Rosé hanya menatap dua orang itu dengan senyum lebar. Tak sabar mendengar kabar baik dari mereka.
Setelah Taehyung mencegat Jaewon tadi, dua pemuda itu langsung menjauhkan diri dari Rosé dan Jennie untuk mengobrol berdua. Jaewon tak keberatan. Malah pemuda itu terlihat santai.
Jennie disuruh duduk disampingnya oleh Rosé, karena sedari Taehyung dan Jaewon berbicara berdua mengenai masalah mereka, gadis itu tetap berdiri bahkan sampai menggigit jari tangannya.
"Tenang, Kak. Mereka gak bakal baku hantam kok. Cuma mau nyelesain masalah dengan kepala dingin aja. Entar kalau mereka sampai baku hantam, gue timpuk pakai sepatu. Lo tenang aja, jangan tegang begitu." kata Rosé santai sambil menyandarkan punggung dan meluruskan kaki kedepan.
Menyamankan posisi menonton dua pemuda itu.
"Ck! Gimana gue bisa tenang?! Tahun lalu gue sendiri yang liat mereka sehabis ngobrol berdua gini, tiba-tiba saling serang!" kata Jennie dengan panik.
Rosé terkekeh lalu menggeleng. "Pokoknya kalau nanti mereka baku hantam, sepatu gue bakal melayang ke kepala mereka. Tenang aja,"
Jennie mengangguk pelan mencoba menenangkan diri. Tatapannya fokus pada dua pemuda yang sejak tadi tengah mengobrol serius.
Taehyung menghela napasnya sembari menatap Jaewon.
"Maaf," kata pemuda itu membuat Jaewon mengernyit keheranan.
"Hah?"
"Gue minta maaf," ulang Taehyung.
"Ngapain lo minta maaf sama gue?" tanya Jaewon sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana abu-abu.
Taehyung kembali menghela napas.
"Gue minta maaf. Gara-gara gue, perhatian Bang Suho teralihkan dari lo. Gara-gara gue lo kayak jadi adik tiri. Gue tau, itu penyebab lo semenjak kelas sembilan ngejauhin bahkan seolah gak kenal gue kan? Lo benci gue karena itu. Maaf,"
Jaewon mengernyit. Kemudian menggeleng sambil tersenyum kecil.
"Harusnya gue yang minta maaf karena jadi kekanak-kanakan kayak gitu. Oke, emang itu alasan gue benci sama lo dulu. Gue benci banget karena Bang Suho selalu bicarain tentang lo saat dia lagi bareng sama gue. Gue benci dia terus-terusan muji lo doang. Apapun yang lo lakuin, pasti penting di mata Bang Suho. Sedangkan gue? Gue jadi kapten Basket aja pas SMP, dia cuma bilang 'Oh. Jangan ngecewain sekolah'. Gitu aja. Sedangkan lo? Lo jadi ketua kelas aja, Bang Suho excited banget sampai kita diajak barbeque-an." kata Jaewon, ikut menghela napasnya berat.
"Gue benci lo di emaskan sama Bang Suho. Sedangkan gue cuman dianggap perak yang gak penting. Makanya, pas kelas sembilan gue milih menjauh aja dari lo sama Yerin. Dan pas kelas sepuluh, gue sepenuhnya nganggep kita gak pernah saling kenal." lanjut Jaewon.
Taehyung menunduk. Ternyata benar ini alasan Jaewon jadi benci banget sama dia. Ya, coba deh bayangkan. Kakakmu, keluarga satu-satunya yang tinggal sama kamu lebih menganggap orang lain sebagai adiknya. Sedangkan kamu di anggap seperti adik tiri. Gimana perasaanmu? Pastinya kesal, marah, sedih, dan perasaan lainnya yang bercampur menjadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZigZag
Random[Completed] "Zigzag itu apa?" "Berliku," "Kayak hidup?" "Iya," Hanya segelintir cerita tentang dia dan mereka. ~•°•°•~ *cerita ini murni karya penulis. Segala hal dalam cerita adalah HALU atau IMAJINASI penulis. Sifat tokoh dalam cerita, tidak sama...