Z • 11 | Weekend

910 127 40
                                    

Ini belum di edit.

Aku sedang mabuk sama Make A Wish makanya jadi kurang ide dan chapter ini agak pendek.

But, enjoy!

Selamat membaca
.
.
.

Rosé selonjoran di gasebo belakang rumahnya siang itu. Ditemani puluhan cemilan juga beberapa kotak susu rasa pisang.

Sabtu siang, matahari sedang terik-teriknya membuat dirinya kepanasan.

Jadilah, diam di gasebo belakang rumahnya menjadi pilihan terbaik. Apalagi ada sebuah kolam renang di depan gasebo. Jika ingin, tinggal nyebur aja.

Sedang asik-asiknya nyemil sambil mendengarkan lagu Dynamite milik boygrup Anti Peluru, ada seonggok manusia datang menghampiri.

Sang adik laknat, Jisung Angkasa Liem.

'Pasti mau monopoli cemilan nih' batin Rosé sambil menatap Jisung yang sedang tersenyum manis.

"Apa?" tanya Rosé datar.

"Hehe," tapi si adek hanya membalas dengan cengengesan sambil menunjuk bungkus cemilan milik Rosé.

"Beli sendiri aja, apa susahnya sih?" kata Rosé kesal. Namun tetap saja melempar snack itu untuk Jisung.

"Males keluar. Panas," balas Jisung dengan bahagia.

"Cowok kok takut panas? Malu sama jakun!" ledek Rosé.

Jisung hanya mencibir tak menjawab.

Mereka lalu fokus memakan cemilan masing-masing.

Lagu dari ponsel Rosé sudah berganti menjadi Lovesick Girls milik girlgroup Merahmuda Hitam.

Asli! Suaranya kak Mawar, salah satu member girlgroup Merahmuda Hitam tuh keren banget. Adem gimana gitu.

Jisung saja diam-diam menikmati lagu itu dengan sesekali mengikuti lirik lagu.

"Kak," panggil Jisung saat lagu sudah berganti lagi menjadi Your Eyes Tell milik boygroup Anti Peluru.

"Hmm?" Rosé hanya menjawab dengan deheman.

"Lo kemarin kenapa sih? Dari dua hari lalu, habis pulang dari rumah Kak Jungkook keliatan badmood banget. Mana kemarin pas pulang sekolah malah makin gelap aja aura lo," Rosé diam mendengarkan perkataan Jisung. Belum ada niat menjawab.

"Lo kenapa? Gak biasanya loh gitu," lanjut bocah SMP itu sambil menatap sang kakak.

Meski mereka sering bertengkar, tak ayal mereka masih saling memperhatikan satu sama lain. Mereka saling peduli satu sama lain.

Rosé menelan wafer coklat yang ia makan. Lalu balik menatap adiknya itu.

"Gue juga gak tau kenapa bisa sampai gitu," Rosé menghela napas lalu mengalihkan tatapannya dari sang adik.

"Pokoknya gue juga gak tau ini tuh perasaan apa. Kayak, tiba-tiba karena suatu hal gue langsung badmood. Gue bahkan bikin orang-orang disekitar jadi pelampiasan perasaan gak jelas gue ini. Maaf ya, jadi bikin khawatir kalian." lanjut Rosé sambil tersenyum tipis.

Jisung menggeleng. Tak mempermasalahkan jika dirinya atau keluarganya dijadikan pelampiasan. Bocah SMP itu jadi lega karena meski Rosé tak menceritakan detailnya, gadis itu tetap mau bercerita.

"Gak papa kali kak. Tapi, lo bener-bener aneh tau gak? Badmood gini beneran bukan lo banget. Nggak cocok. Lebih cocok ngomel-ngomel atau ngatain orang. Serius," Rosé tertawa melihat wajah Jisung yang dibuat seserius mungkin.

ZigZagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang