Selamat membaca
.
.
."Gue kayaknya jatuh cinta Lis,"
.
.
.
Pagi hari di rumah keluarga Rosé, terjadi kegaduhan karena ulah si bungsu."MAMA! CELANA PRAMUKA ICUNG HILANG! BANTUIN NYARI!" teriak pemuda SMP itu dari dalam kamar.
"CELANANYA UDAH MAMA MASUKIN KE LEMARI KAMU! COBA CARI LAGI! MAMA MASIH MASAK!" balas Mama Minyoung dengan teriak juga.
"ENGGAK ADA MA! ADUUHH, TOLONGIN DONG!" Jisung berteriak lagi.
Rosé didalam kamarnya cuma geleng-geleng kepala mendengar teriakan adiknya itu.
Biasanya kalau bukan Bang Chanyeol yang teriak kehilangan pakaian di pagi hari, ya pasti si Jisung. Kadang Papa Seojoon juga ikutan kehilangan benda di pagi hari.
Untung dia enggak.
Lalu teriakan Mama Minyoung berikutnya, membuat Rosé tertawa ngakak di depan meja riasnya.
"INI APA KALAU BUKAN CELANA PRAMUKA, JISUNG ANGKASA?! KAMU BONGKAR LEMARI TAPI CELANANYA UDAH DI ATAS KASUR! OTAK KAMU PINDAH KE DENGKUL?! ARGHH! PUSING MAMA!"
Ada-ada saja adiknya yang tinggi menjulang itu.
Setelah selesai bersiap, Rosé keluar kamar dengan menggendong tas ranselnya di bahu kanan. Dia berpapasan dengan Chanyeol yang juga baru keluar dari kamarnya. Sudah rapi dengan pakaian casual rapi khas anak kuliah.
"Adek lo bikin ulah tuh, bang!" kata Rosé sambil menunjuk pintu kamar Jisung dengan dagunya.
"Adek lo juga kali! Masih pagi juga, udah bikin telinga sakit." Chanyeol merapikan tatanan rambutnya padahal sudah sangat rapi.
"Dih! Ogah gue punya adek toa begitu. Mana ngeselin lagi. Kalau bisa, dah gue jual di pasar gelap. Lumayan, uangnya bisa buat beli album." Rosé terkekeh jahat saat pikiran itu melintas di otaknya.
"Yok dah jual aja. Nanti duitnya kita bagi dua. Lumayan juga buat nraktir mbak pacar," Chanyeol menaik turunkan kedua alisnya dengan tatapan jahil.
"GUE DENGER YA KAKAK KAKAKKU TERCINTAH!" teriakan Jisung dari dalam kamarnya membuat dua saudara itu tergelak.
Rosé sampai memegangi perutnya karena tertawa terlalu keras.
Tak lama, Jisung muncul dengan seragam pramuka lengkap. Tampangnya datar dengan tatapan dibuat mengintimidasi.
Tapi jatuhnya malah lucu di mata kedua kakaknya.
"Adoh, gemes banget sih adek gue?" Rosé mencubit kedua pipi Jisung gemas.
"Apa sih? Gue udah dijual. Gak punya kakak lagi, bye!" Jisung melepaskan paksa cubitan Rosé pada pipinya. Lalu berjalan meninggalkan kedua kakaknya yang terkekeh.
"Eiii, jangan ngambek gitu dong! Gantengnya ilang nanti!" Chanyeol mengapit leher Jisung dengan sebelah lengannya.
Mereka berjalan beriringan menuruni tangga menuju lantai dasar.
Di meja makan, sudah ada Papa Seojoon di temani Mama Minyoung.
Ketiga saudara itu lalu duduk di kursi masing-masing dan memulai sarapan.
Selesai sarapan, Papa Seojoon dan Mama Minyoung berangkat pertama.
Lalu diikuti dua bujang kepunyaan keluarga Liem.
Sedangkan si anak perawan, menunggu para sahabat didepan rumahnya. Kini sudah giliran Lisa yang bawa mobil.
Kejadian setelahnya, seperti dejavu bagi Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZigZag
Aléatoire[Completed] "Zigzag itu apa?" "Berliku," "Kayak hidup?" "Iya," Hanya segelintir cerita tentang dia dan mereka. ~•°•°•~ *cerita ini murni karya penulis. Segala hal dalam cerita adalah HALU atau IMAJINASI penulis. Sifat tokoh dalam cerita, tidak sama...