55. Archie's Home

1.6K 100 17
                                    


Malam ini Valerie sungguh cantik dan tak biasa. Memakai riasan make up natural, rambut digerai rapi, serta dress hitam bercorak simple, tak lupa ia menggunakan heels.

Ia menatap ke arah cermin, memikirkan apa yang akan terjadi di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menatap ke arah cermin, memikirkan apa yang akan terjadi di sana. Zeroun akan ada di sana, dan wait.

TULIP!?!?! Tulip! Bukankah ia termasuk keluarga dari Gibson?! Bukankah ia adalah sepupu dari Kresna?! Ayah Kresna serta Ibu Tulip Kakak-beradik.

Ia mengepalkan kedua tangannya. Mengapa Tulip tidak bercerita tentang fakta ini?! Mengapa ia menutupi semuanya?! Mengapa ia bertingkah seolah tidak tau apa-apa?!

Valerie sangat yakin. Jika Tulip tau kebenarannya.

Semoga di Acara Keluarga Gibson, Tulip akan hadir. Ia harus menanyakan kepadanya, alasan dibalik sikap Tulip yang membisu soal ini.

Sebuah kecupan di kepala membangukannya dari lamunan. Matanya menatap Xaverio yang tengah berdiri di belakang. Tanpa Valerie menjelaskan, Xaverio mengetahui jika ia sedang banyak pikiran.

"Kresna ada di bawah sama Liam." Ucap Xaverieo memeluk tubuhnya dari belakang.

Valerie mengangguk, ia menyandarkan tubuhnya sebentar ke dada bidang Xaverio.

"Are you happy?"

"Sure."

"With him?"

Valerie diam. Menatap manik legam Xaverio melalui cermin riasnya. Tatapan yang tak terbaca dari Xaverio. Jarang sekali ia melihat raut wajah Xaverio seperti ini.

"Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik aja."

Xaverio semakin memperat pelukannya, "Aku harap kamu bahagia, Kitten. Slalu ingat, jika ada sesuatu kamu harus bercerita."

Valerie tersenyum, mengecup lengan Xaverio yang membelit lehernya.

Mereka berjalan keluar Kamar. Xaverio merangkul penuh bahu Valerie mendekat ke arah ruang tamu.

Liam tersenyum melihat Valerie, lalu bangkit dari sofanya. Mengecup kedua pipi Valerie gemas.

"Cantik." Puji Liam menyimpan kedua tangannya di bahu Valerie. "Slalu berkabar."

"Siap, Abang."

Kresna berdeham, lalu mereka menatap Kresna. Valerie terkekeh pelan, lalu ia jalan ke arahnya. Demi Tuhan! Kresna sangat tampan malam ini! Lebih tampaaan! Yaa Tuhan!

 Demi Tuhan! Kresna sangat tampan malam ini! Lebih tampaaan! Yaa Tuhan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang