70. Bucin Terus

1.5K 137 46
                                    


Kresna merangkul penuh pinggang Valerie seraya masuk ke dalam Rumah Payne. Karena kesepakatan bersama sekaligus tidak membawa pakaian ganti mereka memutuskan untuk kembali pulang.

Samudra menyambut hangat, memeluk Valerie, mengecup pucuk rambutnya, "Gimana pikninya semua lancar?"

"Lancar, Mr. Gibson." jawab Kresna sopan, "I'd like to thank you, karena udah ngasih izin bawa Valerie."

"Saya nggak bisa nolak kalau anak saya yang minta."

Kresna tersenyum, lalu menatap ke arah Valerie yang berdiri memeluk pinggang Samudra dari samping. Kresna pamit, Valerie mengantarkannya ke depan.

Kresna memeluk pinggang Valerie saat sampai di samping mobil, "Happy?"

"Always."

Senyum mereka mengembang, Valerie mencium bibir Kresna. Memeluk tubuhnya erat, seolah ia tak ingin Kresna pulang.

"Besok aku jemput ke Sekolah." bisik Kresna tau isi pikiran Valerie, "Bunda katanya mau ketemu aku dulu, Kitten." Kresna mengelus punggung Valerie, mengecup bahunya.

Valerie mengangguk, ia mengecup pipi Kresna, "Kabarin kalau ada apa-apa."

Samudra slalu mengintip di jendela rumah. Melihat gestur tubuh Valerie yang sangat jarang ditunjukkan ke siapapun, bahkan ke dirinya sendiri. Samudra memang membebaskan kedua anaknya untuk bergaul, asal bisa menjaga diri.

Setelah kepulangan dari Kota kelahirannya, Milan. Dan ia memutuskan untuk menetap di Indonesia membuat Samudra mengetahui kebiasaan kedua anaknya. Ia slalu terkekeh seraya berkata.

"Sayang, ternyata bener apa yang kamu katakan. Anak-anak nurun dari aku."

Samudra terkekeh pelan menatap Valerie berjalan ke arah pintu, "Anak bungsu kamu, pepaduan yang lengkap. Liarnya dari aku, tatapan teduhnya dari kamu."

"Terimakasih, Bunda."

Valerie tersenyum bahagia, Samudra slalu mengingat almahrum istri tercintanya ketika Sang putri memberikan senyuman terbaiknya.

Valerie masuk ke dalam kamar, membersihkan diri sebelum tubuhnya bermanja-manja di atas ranjang. Mengenakan pakaian tidur, ia masuk ke dalam selimut. Mengambil ponsel di atas nakas.

Senyumnya merekah melihat lockscreen dengan foto mereka berdua. Sebuah notifikasi membuat hatinya bergemuruh tak kuat.

Kresna:
Baru sampai.

Valerie:
Titip salam buat yang di Rumah

Kresna:
Buat aku juga?

Valerie:
Khusus kamu foto manja ini.

"Damn!" Kresna mengumpat kagum, ia memperbesar gambar Valerie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Damn!" Kresna mengumpat kagum, ia memperbesar gambar Valerie. Tanpa sadar, ia mengecup layar ponselnya.

Zeroun mendelik menatap Kakak Tirinya, "Aura bahagianya masih terpancar sampai sini, Bunda."

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang