65. Shock!

1.3K 123 23
                                    

(Valerie)

🍒🍒🍒🍒🍒

Semuanya menatap Valerie yang tengah berjalan di lorong Sekolah. Kejadian kemarin terangkat ke pemberitaan nasional. Jelas. Valerie dan Tulip merupakan anak dari keluarga yang terpandang, hal memicu mengapa sampai terendus media. Berita itu sempat menjadi topik utama di berbagai Stasiun Swasta.

Valerie diapit Xaverio serta Taksa. Dua pria yang pernah merebutkan hati Tulip. Namun keduanya nampak telah kembali normal, seolah kejadian kemarin hanya bayangan semu semata.

Sampai di Kantin, mereka duduk dihadapan Albar dan Auris yang tengah menyantap makanannya.

Tatapan Valerie menusuk ke bola mata Auris. Valeris butuh penjelasan yang konkrit. Ia banyak sekali ketinggalan berita. Auris dan Albar saling pandang, sebelum menjatuhkan sumpitnya. Mereka menyandarkan punggung di kursi besi.

"Kita dijodohin."

"APAAAAA?!

Xaverio melotot tak percaya.

Taksa menggeleng kepalanya, "Kalau gue nggak nelpon kemarin, kita nggak akan tau hubungan mereka."

"Nyatanya emang kalian ditakdirkan berjodoh." sambung Valerie tersenyum kecil.

Albar dan Auris tak menjawab, mereka saling pandang sekilas, lalu membuangnya lagi.

"Anjing! Geli gue kalau si Maung udah kayak gini."

Albar merangkul bahu Taksa, "Gue udah nggak jomblo lagi. Gue udah percaya kalau hati itu bener ada." ucapnya, "Jangan nungguin orang yang jelas nggak pantes dapetin lo, Sa."

Sontak Valerie menatap Taksa penuh selidik. Apa Taksa masih mengharapkan Tulip? Luar biasa!

Taksa berdecak kesal, ia melepaskan rangkulan Albar. "Nggak usah banyak tingkah! Ujung-ujungnya kalian berdua juga putus."

"Mulut lo ya, Sa!" teriak Auris tak terima. Iyalah, baru juga menghapus status jomblo selama tujuh belas tahun masa harus menjabat lagi.

Kresna datang secara tiba-tiba, ia mengusap rambut Valerie. Lalu duduk di sampingnya. Tangannya disimpan di belakang batangan kursi Valerie.

Valerie tersenyum, ia menyandarkan badannya di setengah tubuh Kresna.

"Darimana lo?" nyolot Albar posesif.

"Astaga, gue dari kamar mandi."

"Minggu depan acara lamaran." ucap Auris mengeluarkan undangan berwarna coklat tua, "1Gue nggak akan undang banyak orang. Cukup keluarga, Taquille, dan beberapa temen deket kita berdua."

Benar apa yang dikatakan Taksa, jika mereka telah bersama. Kresna hanya menyimak seraya memainkan rambut Valerie yang telah di cat messy brown.

"Gue masih belum percaya, kalian yang hobinya berantem terus sekarang bawa berita kalian mau lamaran?!" ucap Xaverio nangkup dagunya, "Gimana bisa?"

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang