21. None Kresna ✓

2.2K 135 3
                                    


Aktivitas mulai dilakukan setelah jam makan siang. Dimulai dengan perkenalan perwakilan kelompok antara dua sekolah. Dilanjut permainan seru; tangkap gesit, meminum dan membalikan gelas, berlari untuk mendapatkan bendara, merangkak melewati lorong kecil mencari poin, dan masih banyak lagi.

Mereka have fun, Valerie saja tertawa bahagia. Sejauh ini Xaverio tidak banyak nuntut, hanya memantau Valerie dari jauh. Selebihnya menjaga perasaan Tulip.

Salah satu murid NexusHigh terkadang curi pandang ke arah Valerie. Siapa yang tidak kenal dengan Valerie? Huh?! Exactly, sosok yang sering diberitakan dengan Kresna.

Valerie tidak menyadari, dia terlalu menikmati setiap permainannya.

"Apa kita harus awasi dia dari Valerie?"

Taksa menatap Albar, "Atas perintah bos besar."

"Tapi lo sadar nggak, dia overwatching?"

"Sadar." Jawab Taksa menatap yang dimaksud Albar dengan tajam, "Awasi aja."

Valerie berjalan ke arah tempat minum yang letaknya antara pembatas Nexushigh dan Skyhigh. Valerie memang mengenal beberapa murid Nexushigh. Ia pun menyapa jika disapa ramah.

"Valerie...."

Valerie memutar badannya, menatap dua orang yang sedang menatapnya. Namun Valerie tidak mengenal salah satu dari dua orang itu.

"Gue nggak akan nyakitin lo."

"Kenapa, Dimitri?" Tanya Valerie menyimpan gelas plastik di meja. "Gue kesini cuma mau have fun. Gue nggak mau lo ancurin planning gue."

Dimitri tersenyum, "Gue cuma ingin ketemu lo. Daritadi nyari waktu buat ajak lo bicara susah."

"Nggak ada waktu."

Orang yang di samping Dimitri berdeham, lalu menatap penuh tanya ke arah Valerie. "Is she Valerie, right?"

Valerie segera menatap orang itu, enggan menjawab. Namun Dimitri mengangguk terlebih dahulu.

"VALERIEEEEEE!"

Teriakan dari arah samping kiri membuat mereka bertiga menoleh. Di sana Auris sedang melotot. Dimitri terkekeh pelan, "Gue pergi lagi, gue nggak mau ketemu nek lampir."

"BALIK KE SINI! SEKARANG!"

Valerie menghela nafas, "Gue duluan, Dim."

Setelah melangkah menjauh, perkataan Dimitri membuatnya mematung di tempat.

"He will back."

🍒🍒🍒🍒

Menjelang petang, mereka menikmati makan malam bersama kelompok. Auris tak pernah meninggalkan Valerie sedetik pun. Akibat kejadian tadi sore. Membuatnya harus extra waspada akan Dimitri. Untung saja Xaverio tidak mengetahui hal tersebut. Jika iya, mungkin Dimitri sudah dilarikan ke Rumah Sakit.

"Nanti ada Caraka Malam." Ucap Dori ketua kelompok, menatap setiap anggotanya. "Mengambil bendera warna kelompok kita, sebanyak-banyaknya."

"Caraka Malam?"

Auris senyum menatap Valerie, "Bisa dibilang penjelajahan. Lo tetep sama gue, Mica. Stay samping gue."

Valerie mengangguk patuh, ia tidak tahu menahu.

"Dibagi kelompok lagi atau utuh?" Tanya Taksa.

"Lebih baik dibagi, lebih cepat. Kita punya empat cowo dan tiga cewek." Jawab Dori, "Di bagi dua saja. Taksa, Auris, Valerie, dan Albar satu tim, sedangkan gue, Naura, dan Dito."

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang