23. Gangguan Kecil ✓

2.3K 132 1
                                    


Wajah Valerie lebih berseri dari biasanya. Murid-murid sedang mengitari api unggun seraya membakar Jagung, Sosis, atau mencicipi hidangan makan malam.

Valerie mencari waktu untuk pergi supaya tidak ada yang curiga, jadi ia melihat situasi terlebih dahulu.

Taksa sedang bernyanyi bersama gitarnya, Auris memakan mie instan, dan pasangan yang paling Valerie suka sedang nikmatin waktu malamnya. Xaverio dan Tulip.

"Aul, gue ke tenda ya, mau istirahat aja."

Auris langsung natap Valerie panik. "Nggak, Aul, astaga! Kenapa jadi parnoan juga kayak Xav. Gue cuma ngantuk."

"Yakin lo?"

"Seribu yakin."

"Yasudah, kalo ada apa-apa teriak aja ya. Gue stay di sini nggak jauh dari tenda kita kok."

Valerie senyum, dia bangkit masuk ke tenda untuk memakai sweater terlebih dahulu. Tak lama Valerie pergi, Taksa dan Albar telah kembali duduk bersama Auris.

"Queen Payne mana?"

"Tidur katanya, ke tenda."

Taksa terkekeh, "Lo percaya?"

Ia berhenti mengunyah, menatap horor ke arah Taksa. "Pas gue ke Toilet, disana Kresna lagi ngerokok. Gue yakin alasan tidur buat ketemu Kresna."

"Hahh?!"

"Jangan sampai tau siapapun! Kita bertiga yang tau."

Auris menggelengkan kepalanya tak percaya. Valerie berbohong demi ketemu dengan Kresna. Bangga sekali padanya!

"Kita ditugaskan jangan ada yang masuk ke area Danau bagian utara. Di sana mereka ingin menghabiskan waktu kali."

"Memang ajaib mereka."

"Kresna kalau sudah bucin, bisa terkalahkan pasangan manapun. Serius." ucap Albar mengambil coke kaleng.

Auris mengangguk menyetujui, "Begitupun dengan Valerie."

Berbeda dibarisan Nexushigh. Dimitri sendari tadi memperhatikan gerak-gerik Valerie. Tak jarang ia memotret aktivitasnya tanpa dicurigai oleh siapapun.

"Valerie penting buat lo?"

Dimitri tersentak, "Zeroun, bangsat! Gue kaget." ucap Dimitri memasukkan ponsel ke saku hoodie. "Sangat penting." tatapan penuh rahasia tersirat di kedua mata Dimitri.

"Rasanya cukup buat mancing Kresna keluar."

Dimitri menyeringai, "Follow them."

🍒🍒🍒🍒

Mereka sadar setelah ciuman pertama di belakang Sekolah, Kresna menjenguk dirinya di Rumah Sakit, dan penggrebekan oleh Albar menjadi saksi. Hati mereka sudah saling terikat satu sama lain.

Dan terbukti saat ini, mereka saling menautkan jari satu sama lain. Jalan beriringan menuju danau yang menjadi tujuan utamanya.

Obrolan ringan, suara tawa, dan aura kebahagiaan terpancar.

"Long time no see, huh?"

Suara itu membuat mereka diam. Kresna menatap ke cowok yang selama ini ia pantau di upacara kemah. Kresna menarik Valerie untuk berdiam di belakang tubuhnya.

"Sudah mengenal cewek? Sejak kapan?"

"It's not your bussiness!"

Cowok itu menyeringai pelan, lalu melipat kedua tangan di bawah dada.

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang