Extra Part || Keep Her, Taksa!

1.4K 90 36
                                    


Taksa mondar-mandir tak karuan, setelah mendapatkan pesan lima belas menit yang lalu. Ia terus menelpon Valerie, namun Valerie tak kunjung mengangkat. Nomornya tidak tersambung. Tak gentar ia menanyakan pada Auris, Tulip, atau teman Kampus lainnya.

Auris:
Gue dari kemarin belum berkabar sama Mica. Tanya Tulip.

Tulip:
Terakhir ketemu pagi tadi beli Kopi. Dan kalau Malam ini aku nggak berkabar. Coba ke Aul, dia satu Gedung soalnya.

Taksa mengumpat kasar. Ia lalu menelepon Xaverio. Bahkan Xaverio saja tidak mengangkat telpon darinya. Ia lupa, Xaverio memang paling susah dihubungi di antara mereka. Kecuali Valerie yang menghubunginya. Xaverio akan segara bergerak cepat.

Memang tidak pernah berubah.

Ponsel kembali berdering menampilkan siapa yang menelponnya. Ia menelan ludah yang mendadak sulit ditelan.

"Ya, Na?"

"Valerie dimana? Sejak pagi gue belum dapat kabar apapun."

Damn! Ia harus jawab apa.

"Taksa..." Suara berat Kresna membuatnya kalang kabut, "Gue tanya, Valerie dimana?"

"Na..."

"Jawab."

"Anjing!" Taksa kembali mengumpat, "Oke, Fine. Gue jujur. Tadi pagi dia bareng Tulip. Makan siang bareng Gue...."

"And for tonight?"

"Nggak usah potong pembicaraan gue dulu, Kresna."

Kresna hanya menggumam.

"Ya, Valerie. Gue udah tanya ke Auris, Tulip, bahkan teman Kampusnya, mereka bilang nggak ada yang tau dia kemana."

"So?"

"Ya, gue juga nggak tau dia kemana, Abang Ena."

"Anjing."

Taksa meringis mendengar umpatan Kresna. Ia menggaruk kepala tak gatal. Kresna memang menekankan pada dirinya untuk mengawasi Valerie selama ia tinggal di Barcelona.

Taksa dan Valerie bagaikan Anak kembar yang tak pernah bisa dipisahkan.

Namun Malam ini, keberadaan Valerie entah dimana.

Taksa mengambil kunci motor, ia berjalan keluar Apartment. Mengendarai menuju Apartemennya Valerie. Ponselnya terus berdering, ia yakini yang menelpon adalah Kresna.

Taksa mengabaikan dulu, ia fokus mencari Valerie. Mendial password pintu Apartemen Valerie. Masuk dengan suara lantang.

"Micaaa!"

"Micaaa!"

Tak ada jawaban, Gorden masih terbuka lebar itu pertanda Valerie memang belum pulang. Dengan telaten, ia menutup Gorden. Berjalan menuju kamar.

Mengetuk pintu Kamar seraya memanggil namanya. Tak ada sahutan, Taksa terpaksa masuk ke kamar Valerie.

Rapi. Seperti belum disinggahi. Ia menggeledah isi Apartemen. Namun Valerie tetap tak terlihat batang hidungnya.

Mau tidak mau, ia harus pergi ke kediaman Payne. Sejujurnya Taksa sudah biasa keluar masuk rumah Payne, namun dengan kondisi ia tak tau Valerie dimana. Membuat jantungnya berdegup kencang.

Setelah kepergian Xaverio melanjutkan Studi di Luar. Taksa adalah kaki tangan Kresna, bahkan Keluarga Payne sendiri slalu mengandalkannya.

Taksa segera bergegas pergi lagi. Berlari kecil menuju Lift yang akan membawa ke Basemant Apartemen.

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang