46. Deeptalk With Buddies

3.4K 110 23
                                    


Valerie dan Kresna keluar dari kamar utama bersamaan menuju pintu keluar Villa. Wajah mereka berseri, menandakan jika mereka sudah berbaikan.

Yang lain menahan ledakan saat melihat bercak merah Valerie yang terlihat samar karena tertutup rambut panjangnya. Kecuali Xaverio yang ingin mengomel, tetapiharus tertahan oleh Tulip karena memegang tangannya untuk membiarkan pasangan Setan.

"Nah, gitu, dong! Happy! Nggak kayak kemarin, muka asem!" Seru Auris yang sedang merangkul kedua tangan Albar dan Taksa.

"Sampai-sampainya ada ikan cupang di leher." Celetuk Albar yang tak bisa menahan ledekan.

"Si Albar, nggak bisa nahan! Dari tadi kita berusaha buat nggak guncing masalah itu." Keluh Taksa tertawa.

Valerie mengangkat bibir atas, ia membenarkan rambutnya. Tatapan takut mengarah ke arah Xaverio.

Xaverio menghela pasrah, ia mengelus rambut Valerie lalu mengecup rambutnya, "Tetap safety. Don't have too much fun."

"Ekheem.." Kresna dan Tulip berdeham saat melihat perlakuan manis Xaverio.

Xaverio dan Valerie hanya terkekeh. Lalu, Xaverio mengedipkan mata ke arah Tulip. Ia menarik tangan Tulip mendahului mereka.

Untuk hari ini, mereka telah sepakat. Setelah mengisi perut. Mereka keliling Bali, membeli apapun yang menarik mata, menyicipi setiap makanan yang terkenal di sana, bahkan Albar mendadak menjadi Vlogger.

"Nah, guys! Kita sekarang lagi belanja di pinggir pantai dulu sehabis itu kota akan pergi ke Ubud. Disana kita mau mempertemukan Taksa sama kembarannya!"

"Siapa?" Tanya Taksa menyeringat bingung.

"Monyet!" Seru Auris lancang.

"Anjing, monyet teriak monyet!"

Auris menampol kepala belakang Taksa. "Iya, benar. Kita mau ke Ubud Forest. Jaraknya lumayan jauh, kira-kira empat puluh menit dari tempat kita sekarang." ucap Auris muncul di depan Kamera.

"Ini Auris, partner gue, guys!" Albar tanpa sadar merangkul penuh bahu Auris. Albar pun mengedarkan kamera ke segala sudut.

"Waduh, waduh! Pasangan paling cool diantara kita." Tunjuk Auris heboh melihat Tulip dan Xaverio sedang memilih baju di toko sebrang mereka berdiri.

Tulip melambaikan tangan, sedangkan Xaverio menunjukkan jari tengah.

Kamera berpindah ke arah kiri mereka, di sana Valerie duduk dipangkuan Kresna sedang menunggu teman lainnya yang berbelanja.

"Lama bener yang belanja!" Keluh Valerie menatap datar ke arah Kamera.

"Ibu tiri lagi marah, guys!" Ketawa Auris dan Albar.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Ubud Forest. Sangat terlihat mereka antuasias bahagia menikmati liburan bersama. Valerie tak pernah melepaskan genggaman tangan Kresna. Kadang Kresna selalu melakukan hal ajaib yang mampu membuat jantungnya berdetak kencang.

Merangkul penuh saat berada di tengah wisatawan lainnya, mengecup kepala tiba-tiba, bahkan menanyakan hal-hal kecil penuh perhatian.

Emang benar, sudah hukum alam dan terbukti. Jika seorang lelaki sudah menjatuhkan hati pada satu wanita, ia akan memperlakukan wanita layaknya seorang Putri.

Menuju petang mereka memutuskan untuk staycation di pinggir pantai Pandawa. Di sana mereka para cowok berselancar,  sedangkan para cewek hanya bermain air.

"Gue bahagia." Kata Valerie menatap dalam ke dua sahabatnya haru.

Auris mendekat, merangkul bahu Valerie, "Jarang banget kita kayak gini. Mentok-mentok kita ngehabiskan waktunya nonton, makan, belanja, bahkan nemenin Tulip kalau rapat."

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang